Kristina Akbar Tandjung Bicara Solusi Polemik Keraton
Museum Fatahillah yang dahulu adalah gedung parlemen VOC merupakan penentu suksesi kepemimpinan Keraton.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kristina Akbar Tanjung meluncurkan buku terbarunya "Kasunanan Solo" di Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah, Jakarta, Minggu (10/5/2015).
Menurut istri politisi Akbar Tandjung ini, bukunya menawarkan pencerahan dari polemik Keraton Mataram, baik Keraton Surakarta dan Ngayogyakarta.
"Proses suksesi keraton itu sepanjang sejarah adalah proses politik. Masalah suksesi bukan hanya urusan keluarga Keraton," ujar Ketua Yayasan Warna Warni Indonesia ini.
Perempuan kelahiran Surakarta ini menyatakan bahwa dipilihnya Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah sebagai tempat peluncuran bukunya karena polemik Kasunanan Surakarta bermula di gedung museum ini.
Museum Fatahillah yang dahulu adalah gedung parlemen VOC merupakan penentu suksesi kepemimpinan Keraton.
Hal ini menunjukan bahwa otoritas yang sedang berkuasa harus ikut berperan dalam suksesi pimpinan Keraton.
"Jika dulu VOC berperan, sekarang Pemerintah Republik Indonesia yang harus berperan," sebut Kristina Akbar Tanjung.
Kelestarian Keraton sebagai cagar budaya menurut Kristina adalah salah satu penentu peradaban bangsa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.