Presiden Jokowi Siapkan Anggaran untuk Bantu Pengungsi Rohingya
Presiden yang akrab disapa Jokowi ini ingin dunia internasional ikut memberikan dukungan dalam penanganan pengungsi Rohingya.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SOLO - Presiden Joko Widodo memberikan pandapatnya terkait permasalah yang dialami para pengungsi Rohingya.
Presiden yang akrab disapa Jokowi ini ingin dunia internasional ikut memberikan dukungan dalam penanganan pengungsi Rohingya.
Dia menyatakan bahwa persoalan dalam membantu para pengungsi merupakan sebuah aksi kemanusiaan.
"Bantuan kepada pengungsi Rohingya merupakan sebuah kegiatan kemanusiaan," ujarnya saat jalan pagi di Car Free Day Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (24/5/2015).
Jokowi berjanji akan menyiapkan anggaran khusus untuk membantu para pengungsi.
"Kami tengah menghitung dan mengkalkulasi mengenai biaya yang dibutuhkan untuk membantu mereka (pengungsi Rohingya)," katanya.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa penanganan itu memerlukan dukungan dari dunia internasional, khususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan pengungsi (UNHCR).
"Tiga hari yang lalu sudah ada kesepakatan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia dan Thailand," jelasnya.
Dalam kesepakatan tersebut, tiga negara ini bersedia menerima dan membantu kebutuhan para pengungsi dengan dukungan internasional.
Sekitar 677 pengungsi diselamatkan nelayan Aceh ketika terombang-ambing di tengah laut.
Sebanyak 421 pengungsi merupakan warga Bangladesh, semuanya laki-laki, sedangkan pengungsi Rohingya berjumlah 256 orang, terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
Gelombang pengungsi ini merupakan yang kedua tiba di Aceh dalam satu pekan lalu.
Sebelumnya, hampir 600 pengungsi terdampar di Lhoksukon dan kini menempati lokasi pengungsian di Tempat Pelelangan Ikan Kuala Cangkoy, Kecamatan Lapang, Aceh Utara.
Etnis Rohingya terusir dari tanah mereka di Myanmar selama berpuluh tahun dan hidup menderita karena diskriminasi oleh pemerintah dan kelompok agama mayoritas di sana.
Padahal pada Desember lalu Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak pemberian hak kewarganegaraan penuh pada para warga Rohingya. (tribun jateng/suharno)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.