SDA: Semoga JK Bisa Islahkan PPP Djan Faridz dengan Menkumham
Menurut Suryadharma, islah tersebut bergantung kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan 2007-2014, Suryadharma Ali (SDA), mendukung islah di tubuh partai berlambang kabah itu.
Menurut Suryadharma, islah tersebut bergantung kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly.
"Islah PPP itu tergantung pada Pak JK dan Pak Yasonna. Kedua tokoh itu paling banyak tahu dan menangani kekisruhan di PPP dan yang mengislahkan PPP," ujar Suryadharma di KPK, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Menteri Agama 2009-2014 itu menegaskan islah tersebut antara antara Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz dengan Yasonna.
Suryadharma mengatakan Djan tidak perlu islah dengan Ketua Umum PPP versi muktamar Surabaya Romahurmuziy alias Romy.
"Islah yang terpenting adalah islah antara Djan Faridz dengan Yasonna Laoly, bukan dengan Romy. Romy hanya pion saja, dia ada yang menggerakkan di belakangnya," kata Suryadharma.
Untuk itu, Suryadharma berterimakasih kepada JK yang berinisiatif untuk mendamaikan PPP.
"Saya angkat topi kepada pak JK yang berinisiatif mengislahkan PPP. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak JK setelah sukses mengislahkan Golkar lalu mau mengislahkan PPP," tukas tersangka korupsi ibadah penyelenggaraan ibadah haji 2012-2013 itu.