Jenderal Gatot Nurmantyo Pahami Priotitas kerja Presiden Jokowi
Fahri Hamzah menyebut Presiden Joko Widodo menunjuk KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo melalui surat resmi ke DPR.
Editor: Gusti Sawabi
Jenderal Gatot Pahami Prioritas Kerja Jokowi
Tribunnews.com, Jakarta --- Polemik pergantian Panglima TNI bakal bergulir lagi. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut Presiden Joko Widodo menunjuk KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo melalui surat resmi ke DPR. Hal ini memupus tradisi bergiliran yang dilakukan oleh Presiden SBY.
Pengamat pertahanan Ridlwan Habib menilai Gatot Nurmantyo ditunjuk Jokowi karena memahami prioritas kerja Presiden. “Ini bukan soal urut matra, tapi soal gaya leadership yang dibutuhkan Presiden untuk memimpin TNI,” katanya di Jakarta (9/06) malam.
Ridlwan menjelaskan, gaya kepemimpinan Jokowi dan SBY sangat berbeda. Termasuk dalam memilih Panglima TNI. “Budaya pergiliran matra itu di era pak SBY. Sedangkan pak Jokowi lebih mengutamakan kebutuhan kerja,” ujar alumni Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia itu.
Prioritas Jokowi dalam awal-awal pemerintahannya adalah pembangunan nyata yang dampaknya langsung bagi warga masyarakat. Misalnya, pembangunan infrastruktur jalan dan rumah, menjamin stok pangan, melindungi sumber daya energi nasional dan ketahanan ekonomi. “Panglima TNI yang dibutuhkan tentu yang paham hal itu dan visinya sama,” kata Ridlwan.
Berbeda dengan SBY yang latar belakangnya seorang tentara, Jokowi adalah presiden dari kalangan sipil non militer. “ Bukan budaya sungkan atau budaya pemerataan angkatan yang menjadi pertimbangan Jokowi, tapi ini soal Jenderal yang bisa menggerakkan prajuritnya mendukung prioritas program pemerintah,” katanya.
Jokowi juga tipe Presiden yang tidak suka seremonial, lebih suka pekerjaan konkret. Ridlwan mencontohkan, kegiatan TNI AD di masa kepemimpinan Gatot Nurmantyo sebagai KSAD ikut turun ke sawah dan membantu petani menanam padi adalah solusi riil dari prajurit saat ini.
“Presiden Jokowi lebih ingin prajurit TNI yang manfaatnya nyata buat masyarakat. Kalau ada tentara, harus berguna bagi lingkungan sekitar,” kata peneliti Indonesia Intelligence Institute itu.
Ridlwan menambahkan, prajurit TNI AD yang ikut membangun rumah murah, ikut memperbaiki jalan-jalan rusak, ikut membersihkan sungai dan pantai agar masyarakat nyaman. “Ini lebih disukai pak Presiden Jokowi. Harus dipahami suasana hati dan tipe kepemimpinan pak Jokowi yang bukan berasal dari tentara,” katanya.
Jenderal Gatot Nurmantyo adalah alumni Akmil 1982. Pernah menjabat sebagai Pangdam V Brawijaya di Jawa Timur, lalu Dankodiklat, Pangkostrad dan KSAD. “Pak Gatot bukan tipe jenderal di belakang meja, beliau ikut turun dan membersamai prajuritnya,” kata Ridlwan (***)