Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima TNI Sampaikan Data Pendukung Nota Protes ke Malaysia

"Sudah kami buat laporan kepada Menko Polhukam dan nanti dilanjutkan ke Menlu. Sedang diproses," ujar Moeldoko.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Panglima TNI Sampaikan Data Pendukung Nota Protes ke Malaysia
Puspen TNI/Puspen TNI
PANGLIMA TNI SEMATKAN BREVET DAN JAKET PADA WARTAWAN - Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko bertindak selaku Inspektur Upacara pada acara penyematan Brevet dan Jaket kepada Pemimpin Redaksi (Pemred) Media dan Wartawan Senior Hankam dari berbagai media, bertempat di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16/6/2015). Sebagai perwakilan dalam penyematan Brevet dan Jaket yaitu Johnny Hardjojo (Pemred Koran Kota), Budiman Tanuredjo (Pemred Kompas) dan Hanibal (Wartawan Senior Hankam ANTV). Kegiatan tersebut mengambil tema Penyematan Brevet dan Jaket kepada para Pemimpin Redaksi Media dan Wartawan Senior Sebagai Mitra TNI Guna Memantapkan Kemitraan dan Harmoni Media dengan TNI dalam rangka Kejayaan Bangsa dan Negara. (Puspen TNI). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko sudah memberikan data pendukung untuk melengkapi nota protes pemerintah Indonesia kepada pemerintah Malaysia terkait masuknya pesawat tempur Malaysia ke Ambalat.

"Sudah kami buat laporan kepada Menko Polhukam dan nanti dilanjutkan ke Menlu. Sedang diproses," ujar Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).

Moeldoko mengatakan selain berbicara langsung dengan panglima militer Malaysia, nota protes pemerintah Indonesia sudah cukup untuk menyudahi persoalan masuknya alutsista Malaysia ke wilayah teritorial Indonesia.

"Sebenarnya sudah cukup (nota protes). Tetapi kami tingkatkan koordinasi lagi dengan pihak Malaysia. Nanti saya bisa bicara lagi dengan Panglima Diraja Malaysia untuk bisa saling memahami posisi masing-masing," kata Moeldoko.

Diberitakan sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan Pemerintah Indonesia sudah menyampaikan nota protes berkali-kali ke Malaysia mengenai isu penerobosan wilayah Ambalat. Total ada tujuh nota protes yang disampaikan secara tertulis oleh Kementerian Luar Negeri RI kepada Pemerintah Malaysia.

Namun, untuk diplomatik resmi yang dikirim atas pelanggaran ke Ambalat yang baru-baru ini dilakukan, Kemlu membutuhkan beberapa data pendukung seperti identifikasi nomor pesawat, titik koordinat, keterangan waktu dan di area mana pesawat itu melintas dari TNI.

"Itu yang kami butuhkan untuk mengirimkan nota diplomatik resmi," kata diplomat yang akrab disapa Tata itu.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas