Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang HUT Bhayangkara Bareskrim Polri Fokus Ungkap Kasus Korupsi

Jelang peringatan HUT Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli, Bareskrim Polri terlihat fokus mengungkap kasus-kasus korupsi

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Jelang HUT Bhayangkara Bareskrim Polri Fokus Ungkap Kasus Korupsi
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Kabareskrim Komjen Budi Waseso 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang peringatan HUT Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli, Bareskrim Polri terlihat fokus mengungkap kasus-kasus korupsi yang melibatkan orang-orang besar.

Bahkan beberapa orang penting, hingga mantan-mantan Menteri harus berurusan dengan penyidik Bareskrim untuk diperiksa sebagai saksi dalam beberapa kasus.

Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, berbagai kasus korupsi yang menyeret nama orang-orang penting yakni korupsi proyek payment gateway dengan tersangka Denny Indrayana.

Di kasus ini, beberapa saksi yang diperiksa yaitu mantan Menteri Kemmenkumham, Amir Syamsuddin, Wali Kota Bogor, Bima Arya, ‎serta beberapa saksi dari pihak media.

Lalu korupsi penjualan kondensat yang melibatkan PT TPPI serta SKK Migas, dengan tiga tersangka yaitu HW, RP, dan DH. ‎Beberapa mantan menteri yang diperiksa yakni Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan dan Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri ESDM.

Selain itu, mantan Menteri BUMN yang juga mantan Bos PLN diperiksa sebagai saksi atas dua kasus berbeda‎, yakni dugaan korupsi cetak sawah BUMN di Ketapang, Kalimantan Barat dan kasus pengadaan BBM jenis high speed diesel (HSD) untuk PLN tahun 2010.

BERITA TERKAIT

Bahkan dugaan korupsi di Pemda DKI tidak luput dari penyidikan Bareskrim, dua kasus yang tengah ditangani yaitu korupsi pengadaan UPS di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat dengan dua tersangka Zainal Soleman dan Alex Usman.

Ada juga kasus korupsi pengadaan Printer dan scenner di 25 sekolah di Suku Dinas Pendidikan Menengah DKI Jakarta Barat tahun anggaran 2014 dengan nilai proyek Rp 150 ‎miliar.

Dari dua kasus itu, berapa anggota DPRD DKI yang diperiksa yaitu Haji Lulung, mantan anggota DPRD Wanda Hamidah, dan beberapa anggota lainnya yang waktu itu masuk dalam komisi E membidangi pendidikan.

Tidak hanya itu, kasus-kasus korupsi di daerah yang turut diungkap Bareskrim yakni korupsi pengadaan Alkes di RSUD Embung Fatimah Kota Batam, dengan tersangka Drg Fadillah Ratna Dumilla.

Kasus korupsi pembangunan Stadion Utama Gedebage di Bandung, Jawa Barat dengan tersangka Yayat Ahmad Sudrajat. Beberapa saksi yang diperiksa ialah Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Kabid Tata Ruang dan Sarana, Proyek Manager PT Adhi Karya, dan lainnya.

Dikonfirmasi ke Kabareskrim Komjen Budi Waseso, apakah penanganan kasus korupsi ini dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri menyambut HUT Bhayangkara pada 1 Juli? Hal itu dibantah Budi Waseso.

"Begini ya, saya bekerja bukan untuk cari popularitas atau nilai positif. Tapi untuk tanggung jawab dan kewajiban sebagai polisi. Jadi apa yang saya lakukan ini atas bukti nyata bahwa saya bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai penyidik, itu saja," tegasnya.

Budi Waseso melanjutkan, dalam semangat HUT Bhayangkara ini ia akan berupaya membangun dan membangkitkan kembali semangat para penyidiknya untuk terus bekerja maraton mengungkap kasus-kasus baik temuan Bareskrim maupun laporan masyarakat.

"Kasus-kasus besar di Bareskrim bukan hanya semangat Kabareskrim, dan bukan karena Kabareskrim. Ini semangat semua penyidik, kalau Kabareskrim semangat tapi penyidiknya tidak, kan bisa apa? Membangun semangat dan komitmen itu penting," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas