Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Kesuksesan Mudik Dilihat dari Angka Kecelakaan Menyedihkan

penanganan mudik dapat dilihat dari sejumlah hal

Penulis: Ferdinand Waskita
zoom-in Pengamat Nilai Kesuksesan Mudik Dilihat dari Angka Kecelakaan Menyedihkan
Warta Kota/Nur Ichsan
ARUS MUDIK - Armada Bus AKAP, di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, siap mengantar calon pemudik lebaran ke daerah asalnya, Selasa (7/7). Walikota Tangerang, Arief Wismansyah didampingi Kadishub, Engkos Zarkasih, meninjau dari dekat persiapan angkutan arus mudik lebaran di terminal tersebut. Jumlah penumpang arus mudik lebaran dari Kota Tangerang pada 2014 tahun lalu, sebanyak 21 ribu orang, sedangkan tahun ini diprediksi akan mengalami lonjakan hingga mencapai 20 persen. Warta Kota/nur ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Transportasi Yayat Supriyatna menyanyangkan ukuran kesuksesan mudik dilihat dari angka kecelakaan. Bila angka kecelakaan selama mudik menurun maka dapat dikatakan sukses.

"Ini menyedihkan," kata Yayat dalam diskusi di DPD, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/7/2015).

‎Menurutnya, penanganan mudik dapat dilihat dari sejumlah hal. Contohnya, apakah Tol Cipali yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo dapat menurunkan tingka kemacetan selama mudik. Kemudian apakah ada pola perubahan jalur mudik.

Lalu apakah Tol Cipali menjadi pilihan utama pemudik.

‎"Tentang pilihan moda transportasi mudik, apakah adanya penurunan ekonomi orang yang menggunakan motor naik atau tidak, kalau masih ada peningkatan motor resiko kecelakaan tinggi. Kalau ekonomi bagus, akan cenderung lebih aman, penggunaan kereta api meningkat lalu pesawat. Kalau motor ada faktor risiko," ujarnya.

Yayat menyebutkan jalur Pantura sudah mengalami kelebihan beban. Ditambah saat arus mudik sehingga beban jalur Pantura meningkat tajam.

‎"Yang menariknya fokus mudik ke Jawa. Padahal ada juga persoalan antar pulau, bootle necknya di Merak, lalu di Banyuwangi dan pulau sekitarnya. Persoalan lainnya, sistem mudik antar pulau banyak yang tidak tercatat dan tidak terlayani, yang mudik tidak terjadwal dan jauh dari standar, ini kurang tersentuh," jelasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas