Demi Menang di Pilkada, Calon Kepala Daerah Kerap Mengakali Survei
survei sifatnya ilmiah dan pelaksanaan riset sosial harus dilakukan dengan kehati-hatian
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon kepala daerah 'nakal' kerap menghalalkan segala cara untuk menang dalam pertarungan kepala daerah. Termasuk mengakali hasil survei untuk membuat elektabilitasnya paling tinggi.
"Ya ada beberapa (calon kepala daerah) menghubungi saya menjadi yang nomor satu, elektabilitasnya yang paling tinggi," kata Direktur Populi Center, Nico Harjanto di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (11/7/2015).
Nico pun menolak dengan tawaran-tawaran dari calon kepala daerah 'nakal' tersebut. Menurutnya, calon kepala daerah 'nakal' itu memiliki pemikiran yang keliru dengan mengeluarkan uang banyak untuk survei dapat menang Pilkada.
"Kalau mereka ingin merekayasa hasil survei, berarti mereka punya niat untuk menyiasati proses pelaksanaan Pilkada," tuturnya.
Masih kata Nico, survei sifatnya ilmiah dan pelaksanaan riset sosial harus dilakukan dengan kehati-hatian. Dirinya mengingatkan partai politik terhadap survei yang tidak dapat dipertanggung jawabkan hasilnya.
"Kalau partai politik mengandalkan penilaian dari survei-survei tidak kredibel justru menyesatkan mereka. Oleh karena itu besar kemungkinan calon yang mereka dukung merupakan calon yang paling lemah dukungannya di Pilkada," ujarnya.