Niatkan Mudik untuk Silaturahmi Bukan Pamer Kendaraan Baru
“Mudiklah karena niat silaturahim, bukan mudik karena niat pamer jaket baru, kendaraan baru, atau akik baru,” ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj.
Penulis: Y Gustaman
Ketum PBNU: Mudiklah karena Niat Silaturahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Minggu (12/7/2015) memberangkatkan 40 bus mudik bersama dengan tujuan beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Mudiklah dengan tenang dan lega. Hati-hati di jalan, dan selamat bersilaturahim dengan keluarga di kampung halaman,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj sebelum melepas rombongan mudik bersama.
Kiai Said meminta para pemudik menjalani mudik tidak karena niat pamer melainkan silaturahim. “Mudiklah karena niat silaturahim, bukan mudik karena niat pamer jaket baru, kendaraan baru, atau akik baru,” tambahnya disambut tawa peserta mudik bersama.
Ditekankan juga oleh Kiai Said, silaturahim hendaknya tidak sebatas dilakukannya dengan orang tua dan kerabat saja, melainkan juga guru dan orang-orang yang sebelumnya berselisih paham. Ini karena silaturahim adalah amal yang akan menjadi bekal ketika seorang manusia wafat.
“Semua yang kita lakukan akan diaudit, diperiksa oleh malaikat. Silaturahim mungkin kecil, tapi jika ikhlas menjalankannya akan menjadi amal yang besar manfaatnya bagi kita,” tegas Kiai Said.
Ketua Lembaga Ta’mir Masjid PBNU KH. Abdul Manan al Ghani mengatakan, kegiatan mudik bersama ini merupakan yang kelima kalinya dilaksanakan secara beruntun oleh kepengurusan PBNU 2010 – 2015. Untuk tahun ini diberangkatkan 40 bus dengan jumlah peserta mencapai 2.052 orang.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami juga akan menjadi mendirikan posko mudik di sejumlah masjid di sepanjang jalur mudik Pulau Jawa. Silahkan manfaatkan posko mudik kami untuk sejenak beristirahat sembari singgah menunaikan salat, karena salat tetap tidak boleh kita tinggalkan meskipun tengan mudik,” pungkas Kiai Manan.