Kemenkes Pantau Posko Kesehatan Mudik Lebaran
Lebaran yang semakin dekat membuat Kementerian Kesehatan memeriksa kesiapan posko kesehatan di beberapa titik mudik, seperti terminal atau stasiun.
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang mudik Lebaran tahun 2015/1436 H, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dr. H.M. Subuh, MPPM meninjau langsung kesiapan posko kesehatan mudik Lebaran di beberapa lokasi.
Peninjauan ini merupakan rangkaian kegiatan dari Kementerian Kesehatan RI menjelang Lebaran tahun ini. Selain memantau kesiapan pos dan tenaga kesehatan di lapangan, peninjauan yang dilakukan Kemenkes ini juga menyalurkan bahan logistik kepada posko kesehatan di seluruh Indonesia.
Bantuan bahan logistik itu berupa obat-obatan, leaflet, keperluan tenaga kesehatan, buku informasi seputar kesehatan dan keselamatan mudik, serta kantong sampah.
Posko pertama yang dikunjungi Direktur Jenderal P2PL adalah posko kesehatan di Bandara Ahmad Yani, Stasiun Kereta Api Tawang, Pelabuhan Laut Tanjung Emas, dan Terminal Bus Terboyo di Jawa Tengah.
Sementara pada Senin (13/7/2015) kunjungan dilanjutkan ke Yogyakarta di stasiun Solo Balapan. Selain menyerahkan emergency kit, di sana Dirjen juga melihat kebersihan toilet, kantin, dan tempat cuci piring.
Saat di kantin, Dirjen meminta petugas dapat mengenakan sarung tangan plastik dan selalu menggunakan air bersih dalam melayani pelanggan.
Kepada Manajer Kesehatan Daerah Operasi VI Yogyakarta, Dirjen meminta pos kesehatan di stasiun menyiagakan alat emergensi, seperti alat pacu jantung (AED).
“Alat ini dapat menyelamatkan seseorang yang mengalami serangan jantung mendadak,” tegasnya.
Selain itu, Dirjen juga mengapresiasi lingkungan stasiun Solo Balapan yang bersih dan bebas asap rokok.
Khusus di terminal bus, Dirjen mengingatkan agar petugas senantiasa melakukan cek fisik dan kesiapan semua pengemudi dan kondektur bus yang akan berangkat dari terminal tersebut.
Cek fisik ini meliputi berbagai tes, seperti urin, alkohol dan narkoba, pernapasan dan tekanan darah.
Dengan kata lain, seluruh pengemudi dan kondektur hanya akan bisa berangkat jika dinyatakan sehat dari semua kegiatan tes yang dijalani.
Hal ini dilakukan untuk memberikan keamanan bagi para pemudik yang setiap harinya bisa mencapai 6000 penumpang pada H-7 dan 8000 penumpang per hari pada saat H-2 lebaran.
Berita dan info kesehatan lebih lanjut dapat dilihat di laman www.depkes.go.id dan www.sehatnegeriku.com. (advertorial)