Ini Tanggapan Ketua Komisi VIII soal Tim Pemantau Kaset Pengajian di Masjid
Saleh Daulay, menilai rencana Jusuf Kalla yang ingin membentuk tim pemantau kaset pengajian di masjid tidak begitu penting.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Daulay, menilai rencana Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ingin membentuk tim pemantau kaset pengajian di masjid tidak begitu penting.
Ia menilai banyak persoalan umat yang lebih mendesak, termasuk bagaimana agar masjid bisa berfungsi sebagai sentra pengembangan ekonomi umat.
"Mestinya, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah. Banyak kegiatan lain yang lebih mendesak, termasuk fungsi pendidikan dan ekonomi," kata Saleh, Minggu (26/7/2015).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu melihat bahwa Dewan Masjid Indonesia (DMI) belum tentu bisa melaksanakan tugas pemantauan itu. Pasalnya, masjid yang ada di Indonesia dimiliki dan didirikan oleh masyarakat. Secara struktural, DMI tidak memiliki garis komando langsung ke masjid yang ada.
"DMI itu kan ormas. Sebagai ormas, DMI tidak mempunyai tanggung jawab untuk memantau aktivitas di ormas lain. Ini penting karena kebanyakan masjid dimiliki oleh ormas-ormas lain," ujarnya.