Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tugas di Papua, Kapolda agar Kedepankan Pendekatan Komunikasi

Untuk memimpin Papua, diperlukan berbagai pendekatan khusus karena banyak kepentingan

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tugas di Papua, Kapolda agar Kedepankan Pendekatan Komunikasi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pejabat Lama Kapolda Papua Irjen Pol.Yotje Mende (kiri) berbincang dengan Pejabat baru Kapolda Papua Brigjen Pol. Paulus Waterpauw (tengah), dan pejabat baru Kapolda Papua Barat Brigjen Pol. Royke Lumowa (kanan) sebelum Upacara Serah Terima Jabatan Kapolda Papua dan Kapolda Papua Barat, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (31/7/2015). Brigjen Pol. Paulus Waterpauw yang sebelumnya menjabat Kapolda Papua Barat itu, menggantikan Irjen Pol.Yotje Mende yang memasuki masa pensiun, dan jabatan Kapolda Papua Barat digantikan oleh Brigjen Pol. Royke Lumowa. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti meminta pada Kapolda Papua yang baru, Brigjen Paulus Waterpaw untuk mengedepan pendekatan komunikasi dengan berbagai pihak yang ada disana.

Hal itu diutarakan Badrodin usai menjadi Inspektur Upacara saat sertijab Kapolda Papua dan Papua Barat, Jumat ( 31/7/2015) di Mabes Polri.

"‎Untuk memimpin Papua, diperlukan berbagai pendekatan khusus karena banyak kepentingan, termasuk adanya ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), ini tantangan terbesar dalam memimpin Papua," ujar Badrodin.

Lebih lanjut, orang nomor satu di kepolisian itu menuturkan apabila terjadi tindak pelanggaran hukum yang dilakukan oleh KKB, maka itu perlu dilakukan penegakan hukum.

Badrodin juga mengingatkan adanya tiga hal penting terkait dalam meningkatkan komunikasi dengan berbagai pendekatan agar dapat meningkatkan keamanan, kenyamanan, serta kesejahteraan masyarakat Papua.

Pertama, Badrodin meminta Kapolda Papua dan Kapolda Papua Barat yang baru untuk meningkatkan komunikasi dengan berbagai unsur penting keagamaan seperti pendeta dan pastur.

Hal ini penting karena banyak masyarakat Papua yang berada di pedalaman tidak mengetahui segala informasi termasuk tidak mengetahui siapa itu presiden dan menteri-menteri di pemerintahan pusat.

Berita Rekomendasi

"Kedua komunikasi dengan lembaga adat juga penting. Pasalnya wilayah Papua dan Papua Barat merupakan daerah di Indonesia yang masih kuat dan solid adat istiadatnya untuk ditaati masyarakat," katanya.

Ketiga, Badrodin juga meminta jajarannya yang memimpin wilayah hukum Papua dan Papua Barat untuk selalu berkomunikasi dengan unsur pemerintahan.

"Termasuk jaga juga komunikasi dengan kelompok masyarakat di Papua seperti civil society serta berbagai LSM di Papua. Pendekatan itu sangat baik untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat Papua terhadap Polri," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas