Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres JK Menduga Rizal Ramli Tak Paham Soal Garuda

Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, menduga Menteri Kordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, tidak memahami masalah yang dikritiknya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Wapres JK Menduga Rizal Ramli Tak Paham Soal Garuda
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Wakil Presiden Jusuf Kalla menduga Menko Kemaritiman Rizal Ramli tak memahami duduk persoalan yang dikritiknya, termasuk soal Airbus A350. Foto diambil di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, menduga Menteri Kordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, tidak memahami masalah yang dikritiknya, termasuk soal Airbus A350.

Rizal tidak setuju bila maskapai Garuda Indonesia membeli 30 unit pesawat Airbus 350, karena pembayarannya dilakukan dengan cara mengajukan utang ke China Aviation Bank sebesar Rp 44,5 miliar dollar Amerika Serikat.

Wakil Presiden Jusuf Kalla meluruskan, tidak ada rencana Garuda membeli pesawat tersebut. Sejauh ini Garuda baru sebatas menandatangani Letter of intent (LoI), surat niat atau ketertarikan atas pesawat tersebut.

"Makanya (Rizal Ramli) paham dulu. (Indonesia) tidak pernah beli, baru penandatanganan Letter of Intent. Saya berminat, bukan kesepakatan jual beli," beber JK di Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Tak hanya mengkritik Menteri BUMN Rini Soemarno, Rizal juga mengkritik program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt. Menurut dia program itu tidak realistis. Ia menduga program itu disetujui pemerintah untuk mengakomodir kepentingan Wapres JK.

Menanggapi kritikan Rizal tersebut, Wapres JK menilai hal itu sama saja dengan mengganggu kewibawaan Presiden Joko Widodo. Pasalnya program tersebut sudah disetujui oleh Presiden.

Berita Rekomendasi

JK memastikan Presiden sudah menegur Rizal karena melontarkan kritik-kritik terhadap pemerintah. Rizal tidak seharusnya melakukan hal tersebut, karena ia merupakan menteri di Kabinet Kerja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas