Endus Mafia Pelabuhan, Rizal Ramli: Siapapun Kita Sikat!
"Kita gebrak siapapun yang ngaco. Siapapun itu kita sikat," ujar Rizal Ramli.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator (Menko) Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, mengendus adanya mafia yang menyebabkan waktu tunggu di pelabuhan atau dwelling time memakan waktu lama.
Kepada wartawan di kediamannya Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Minggu (23/8/2016), Rizal Ramli menyebutkan bahwa mafia di pelabuhan memanfaatkan lemahnya sistem, termasuk sistem informasi yang buruk. Hal itu menyebabkan importir kesulitan melacak kontainer mereka.
"Sengaja dibikin ribet (sistemnya). Kalau ada pengusaha nyari kontainer, nggak tahu. Musti bayar. Ini kami akan sikat mafia di situ," katanya.
Mantan Menteri Perekonomian ini mengaku sudah berkoordinasi secara informal dengan Kepolisian dan TNI. Rencanannya mafia-mafia di pelabuhan yang menyebabkan dwelling time memakan waktu lama itu akan diberangus.
"Kita gebrak siapapun yang ngaco. Siapapun itu kita sikat," ujarnya.
Selain karena praktik permafiaan, Rizal Ramli menyebut sejumlah kelemahan dalam sistem juga berkontribusi dalam kasus lamanya dwelling time. Salah satu kelemahan tersebut adalah murahnya harga sewa gudang.
Kesempatan itu dimanfaatkan para importir, dengan cara membiarkan kontainer mereka selama berbulan bulan si gudang pemerintah. Pasalnya harga seqa gudan tersebut lebih murah dari gudang swasta. Alhasil gudang pemerintah pun penuh, dan kontainer baru harus mengantri lama untuk bisa masuk gudang.
"Kita akan perbaiki pricing (tarif) nya. Kita nukan hanya hajar mafia, sistemnya kita perbaiki," terangnya.
Rencananya Kemenko Perekonomian dan sejumlah lembaga terkait akan menggelar rapat pekan depan, untuk membahas soal pemangkasan waktu tunggu di pelabuhan itu.