Puan: Bangun Integritas, Kerja Keras dan Gotong Royong
Kata Puan, semangat kerja keras itu harus terwujud dalam budaya kerja.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, gerakan Revolusi Mental dapat terwujud apabila setiap warga negara Indonesia mengedepankan integritas, kerja keras dan gotong royong.
Puan mengatakan, Revolusi Mental adalah gerakan hidup baru untuk mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku manusia. Orientasi dari gerakan Revolusi Mental adalah kemajuan yang bisa membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain.
"Seperti dikatakan Soekarno, Revolusi Mental bukan pekerjaan satu-dua hari melainkan sebuah gerakan nasional jangka panjang dan terus-menerus. Kerja-kerja yang kita lakukan pada hari ini menentukan nasib anak cucu kita pada masa depan," ujar Puan di Jakarta, Senin (24/8/2015).
Puan menyampaikan hal itu saat memimpin acara pencanangan Tekad Gerakan Nasional Revolusi Mental di kantor Kementerian Koordinator PMK, Jakarta. Seluruh pimpinan dan pegawai Kementerian Koordinator PMK hadir dalam upacara gerakan Revolusi Mental.
Dalam acara itu, Puan menjelaskan alasan mengapa gerakan Revolusi Mental harus diawali di Kementerian PMK. "Kementerian PMK ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai koordinator gerakan Revolusi Mental. Sebagai kementerian yang menaungi revolusi mental, kita harus menggaungkan hal tersebut," ujar Puan.
Oleh karena itu, Puan menekankan tiga nilai utama penting di hadapan para pimpinan dan staf kementerian. Ketiga nilai itu adalah integritas, kerja keras dan gotong royong.
"Tiga hal ini harus menjadi budaya kerja kita saat ini," ujar Puan.
Pada acara itu, Puan membacakan tekad Revolusi Mental di hadapan pimpinan dan pegawai kementerian. Puan dan seluruh pimpinan serta staf kementerian bertekad melaksanakan dan mensukseskan gerakan Revolusi Mental dengan menjunjung integritas, etos kerja dan gotong royong.
Puan mengatakan, nilai integritas tidak datang dengan sendirinya tetapi harus disemai dan ditumbuhkan pada setiap manusia. Menurutnya, integritas membutuhkan keteladanan, sikap disiplin, kepatuhan dan loyalitas yang mendahulukan kepentingan rakyat daripada kelompok dan individu.
Selain itu, kata Puan, kerja keras juga dibutuhkan agar bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain. Ia mengatakan, etos kerja yang tinggi harus dimiliki oleh setiap orang.
"Tiada keberhasilan tanpa kerja keras. Tiada nilai tinggi ujian tanpa belajar keras. Tiada inovasi dan kreativitas tanpa ketekunan. Kita semua berdiri disini karena kerja keras yang kita lakukan karena penguasaan pengetahuan yang kita dalami dalam pendidikan," demikian Puan, menuturkan.
Namun, kata Puan, semangat kerja keras itu harus terwujud dalam budaya kerja. Setiap warga terutama abdi negara, lanjut Puan, harus memberikan pekerjaan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
"Kerahkan segala kemampuan terbaikmu apabila diberikan amanah ataupun tugas oleh atasan serta selesaikan dengan cepat dan tepat waktu. Hasil kerja kita ditunggu oleh generasi yang akan datang. Kita bekerja keras bukan untuk hari ini, tetapi buat hari esok bangsa ini," ujarnya.
Nilai penting lainnya yang juga harus diterapkan guna mewujudkan gerakan Revolusi Mental adalah semangat gotong royong. Ia mengatakan, membangun bangsa tidak bisa dengan sendiri-sendiri melainkan harus bahu membahu, saling asah dan saling asuh.
Menurut Puan, setiap warga negara harus bertanggung jawab, rela untuk berbagi dan bekerja sama dalam persaudaraan. "Dengan tiga nilai ini, saya berharap kita dapat memberikan warna dan arah gerakan nasional Revolusi Mental," ujar Puan.
Setelah menanamkan tiga nilai itu kepada pimpinan dan staf kementerian, Puan meminta kepada mereka untuk menularkan gerakan Revolusi Mental kepada masyarakat. "Sosialisasikan tiga nilai Revolusi Mental melalui pertemuan-perteman aparatur sipil di daerah, kelompok budaya, tokoh masyarakat, maupun pihak swasta," ujar Puan.
Di samping itu, Puan meminta agar kampanye gerakan Revolusi Mental juga dapat hadir di pelbagai ruang publik. Ia mencontohkan, perlunya mengkampanyekan "Gerakan Hidup Baru Untuk Indonesia Jujur" atau "Pelayanan tanpa Korupsi".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.