Pansel KPK Pertanyakan Rumah Jabatan Jimly Asshiddiqie yang Disewa MK Rp 120 Juta per Tahun
Kandidat pimpinan KPK, Jimly Asshiddiqie, sempat dicecar pertanyaan tentang rumah jabatan di Pondok Indah, Jaksel.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada saat diwawancarai Pansel KPK, kandidat pimpinan KPK, Jimly Asshiddiqie, sempat dicecar pertanyaan tentang rumah jabatan di Pondok Indah, Jaksel. Rumah itu disewa oleh Mahkamah Konstitusi (MK) senilai Rp 120 juta per tahun. Setelah Jimly tak menjabat Ketua MK maupun hakim MK, Jimly bertahan di rumah tersebut selama 10 bulan.
Jimly mengaku bertahan di rumah jabatan itu karena rumah pribadinya masih direnovasi.
Rumah pribadi Jimly terletak di Kompleks Pondok Labu Indah No 4B, Jalan Margasatwa Raya, Jakarta Selatan. Rumah Jimly berada di urutan keempat di sisi kanan, jika dihitung dari pintu gerbang kompleks.
Rumah Jimly terletak di hook dan memiliki dua muka. Pada masing-masing muka terdapat pintu gerbang yang cukup untuk dilewati mobil. Selain itu, pada salah satu muka sebuah pintu yang lebih kecil.
Pantauan Tribunnews, Kamis (27/8/2015), di halaman rumah itu terpakir mobil Honda Jazz warna putih dan sedan Nissan warna hitam. Selain itu juga ada dua motor parkir di pelataran rumah.
Rumah dua lantai itu dikelilingi pagar tembok warna abu-abu dan hitam setinggi dua meter. Kediaman Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu cukup asri dan rindang oleh pepohonan dan tanaman hias di taman.
Pada tengah hari, kompleks perumahan itu lengang karena mayoritas penghuninya bekerja di luar rumah.
"Warga perumahan ini rata-rata pekerja kantoran, yang pejabat hanya Pak Jimly," ujar seorang petugas keamanan perumahan tersebut.
Dia menambahkan, Jimly tinggal di perumahan Pondok Labu Indah sejak sekitar 10 tahun lalu. Ia tidak tahu Jimly sebelumnya tinggal di mana.
"Katanya baru sekitar 10 tahun di kompleks ini. Tapi saya tidak tahu persisnya karena saya orang baru di sini," katanya.
Petugas keamanan itu mengatakan, Jimly merupakan warga yang ramah.
"Sering menyapa tetangga, termasuk kepada petugas security," ujarnya. (Tribunnews/taufik ismail)