Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Razman Nasution di Belakang Kapolri

Mantan kuasa hukum Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution tampak 'wara-wiri' di komplek Mabes Polri dua hari ini

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
zoom-in Ada Razman Nasution di Belakang Kapolri
Tribunnews.com/Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan kuasa hukum Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution tampak 'wara-wiri' di komplek Mabes Polri dua hari ini seiring ramainya kabar pencopotan Komjen Pol Budi Waseso dari jabatan Kepala Bareskrim.

Razman pun tampak hadir dan berdiri di belakang Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti yang diwawancarai awak media tentang pencopotan Buwas di depan masjid komplek Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/9/2015) siang.

Razman tampak mengenakan kemeja putih rapi nan berdasi. Dua stafnya berdiri di sampingnya.

Saat dikonfirmasi, Razman mengaku datang ke Mabes Polri karena bertemu dan memberikan dukungan kepada Buwas.

"Silaturahmi saja dengan Pak Buwas, supaya beliau tetap tegar, kuat dan nanti bisa membuat BNN 'greget' lagi dibandingkan beliau di Bareskrim," kata Razman.

Diberitakan, kabar pencopotan Buwas dari jabatan Kabareskrim terjadi sejak Rabu (2/9/2015). Setelah terjadi simpang-siur informasi, akhirnya Kapolri mengakui adanya rotasi jabatan Buwas dari Kabareskrim menjadi Kepala BNN pada Kamis (3/9/2015) malam.

"Yang namanya Buwas itu nggak pernah nggak semangat. Itu yang saya salut kepada beliau. Tadi saya tanya, apa menerima, dia jawab menerima," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Selain bertemu Buwas, Razman pun mengakui menemui Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. "Saya mau ngobrol sebentar dengan Kapolri, tentang kasus-kasus di kepolisian lah," akunya.

Diberitakan, Razman Nasution sendiri mulai populer saat membantu advokasi Komjen Budi Gunawan dalam mempraperadilankan penetapan tersangka dirinya terkait kasus dugaan korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sepak terjang pengacara yang mempunyai ciri khas berkepala botak dan berbadan tambun itu meredup setelah ia dieksekusi oleh kejaksaan dan dipenjara tiga bulan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur pada 19 Maret 2015, atas putusan incraht terkait kasus penganiayaan saudara sendiri pada 2004.

Menurut Razman, meski saat ini dirinya bukan kuasa hukum BG, dirinya masih sering berkomunikasi dan beberapa kali mengunjunginya.

"Sekarang nggak kuasa hukum dong, teman saja," kata dia.

Menurutnya, saat ini dirinya datang ke Mabes Polri sebatas teman pimpinan Polri. Namun, pendapatnya terkait Polri adalah dalam kapasitas sebagai praktisi hukum.

"Saya ini tidak pernah menganggap diri saya bagian dari Polri walaupun saya memberikan bantuan hukum. Tapi, sebagai teman saya berkewajiban mengawalnya supaya kasus yang terjadi di kepolisian, kita tetap peduli. Kan kita punya kewajiban bersama agar bagaimana membuat Polri jadi lebih baik dan bergerak cepat," ujarnya.

Meski telah membantu 'memenangkan' praperadilan Komjen Budi Gunawan, Razman mengaku belum pernah dibesuk, baik oleh Buwas, BG maupun Badrodin Haiti, selama menjalani hukuman di Rutan Cipinang. Menurutnya, bantuan advokasinya itu tidak berhubungan dengan hukuman yang dijalaninya.

"Sebagai teman, kalau saya masuk penjara, yah.. saya merasa bahwa Polri itu pandai berterima kasih kokh," katanya.

Jadi, berterima kasih kepada Anda tidak harus dengan dibesuk saat jalani hukuman?

"Iya,,. Sudah lah, adinda...," kata Razman saat meminta menyudahi wawancara tentang perjalanan hidupnya itu. Ia pun bergegas masuk ke pintu belakang gedung utama Mabes Polri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas