DPR Diminta Urusi Setya Novanto Ketimbang Internal Polri
"Harusnya mempertanyakan kenapa Fadli Zon dan Setya Novanto di belakang podium Donald Trump. Itu lebih baik dipertanyakan (daripada Mutasi Buwas)."
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menilai DPR RI terlalu mencampuri internal institusi Polri saat memanggil Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Anggota DPR RI memanggil Jenderal Badrodin Haiti untuk meminta penjelasan terkait pencopotan Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai Kabareskrim Polri.
Ray menilai mutasi Komjen Pol Budi Waseso menjadi Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) menggantikan Komjen Anang Iskandar sepenuhnya urusan internal Kepolisian.
"Kalau nantinya memanggil Kapolri untuk mempertanyakan mutasi Kabareskrim (Budi Waseso), hal itu tidak perlu dilakukan. Itu urusan internal dari Kepolisian," ujar Ray ditemui di Kantor ICW, Senin (7/9).
Menurut Ray, anggota DPR sebaiknya fokus terhadap kerja dan kinerja anggota. Salah satunya mempertanyakan alasan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon bertemu calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Harusnya mempertanyakan kenapa Fadli Zon dan Setya Novanto di belakang podium Donald Trump. Itu lebih baik dipertanyakan (daripada Mutasi Buwas)," tambah Ray.