Jemaah Haji Tersesat di Masjid Nabawi Menurun Drastis
Masjid Nabawi yang berada di Kota Madinah menjadi sebuah tujuan ziarah jemaah haji.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH- Masjid Nabawi yang berada di Kota Madinah menjadi sebuah tujuan ziarah jemaah haji.
Masjid ke dua yang dibangun Nabi Muhammad Saw tersebut selalu dipadati orang yang menunaikan salat lima waktu tidak terkecuali jemaah haji asal Indonesia Gelombang ke II.
Usai puncak haji di Arafah Rabu (23/9/2015), jemaah haji Indonesia Gelombang II diberangkatkan secara berkala dari Mekkah ke Madinah dari mulai 3 Oktober hingga 16 Oktober 2015 untuk menjalankan ibadah arbain selama 8 hari. Kemudian sejak 12 Oktober 2015 jemaah haji Indonesia Gelombang ke II dipulangkan secara bertahap dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA).
Sejak jemaah haji Indonesia Gelombang II masuk ke Madinah kepadatan di Masjid Nabawi tidak seperti saat Gelombang I dikarenakan tidak seluruh jemaah haji dari berbagai negara masuk ke Madinah pascapuncak haji. Hanya jemaah haji dari negara-negara Asia saja yang menjalankan arbain setelah puncak haji seperti Indonesia, Malaysia, India, dan Pakistan.
Pantauan wartawan di Masjid Nabawi setiap waktu salat, keadaan mesjid tidak terlalu penuh sesak meskipun banyak jemaah yang salat di pelataran masjid, tetapi di dalam masjid masih ada ruang-ruang kosong yang bisa digunakan untuk jemaah.
Keadaan tersebut membuat Sektor Khusus Masjid Nabawi Daerah Kerja Madinah relatif tidak terlalu sibuk melayani jemaah haji yang tersesat dubandingkan saat jemaah haji Gelombang I. Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi Syafruddin Tanjung mengungkapkan jemaah haji tersesat saat ini menurun drastis. Pada saat jemaah haji Gelombang I berada di Madinah angka satu harinya bisa mencapai 30 hingga 40 orang jemaah tersesat yang harus diantarkan menggunakan mobil ke pemondokannya.
"Sekarang mungkin hanya belasan saja," kata Syafruddin berbincang dengan wartawan, Sabtu (17/10/2015).
Dikatakannya, selain Masjid Nabawi tidak terlalu padat keadaan jemaah pun relatif lebih tenang saat ini dikarenakan wajib haji sudah dijalani sejak di Mekkah. Ditambah pengalaman jemaah selama di Mekkah yang lebih kompleks menjadi bekal tersendiri bagi jemaah dalam menghadapi medan yang ada di Madinah.
"Jemaah gelombang II sudah ditempa di Mekkah dimana suasana medan di Mekkah lebih berat, dia harus naik bus dan jalan kaki dengan jarak sekitar 4 kilo meter. Kalau di sini jalan kaki paling jauh 1 kilo meter. Bahkan ada yang dari pemondokannya pun sudah bisa melihat Masjid Nabawi," ungkapnya.
Sementara Kepala Daerah Kerja Madinah Nasrullah Jasam pengalaman musim haji tahun-tahun sebelumnya memang untuk jemaah haji Gelombang II biasanya lebih tenang saat berada di Madinah "Mereka mungkin sudah plong karena puncak hajinya sudah selesai," ucapnya.