TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepergian Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat menuai kritik. Sebab, Jokowi pergi di saat kondisi dalam negeri sedang dirundung kabut asap, karena pembakaran hutan dan lahan.

"Pemerintah benar-benar tidak memiliki perencanaan antisipatif dan lemah dalam koordinasi tanggap darurat penanggulangan sejak awal. Terlebih di saat puncak masalah seperti saat ini, harusnya Jokowi menunda atau mempersingkat kunjungannya di AS dan fokus memimpin penanggulangan asap,"ujar Juru Bicara Partai Demokrat, Kastorius Sinaga dalam pernyataannya, Selasa (27/8/2015).

Menurut Kastorius sudah lebih dari dua bulan, kebakaran hutan belum teratasi. Bahkan makin menjadi-jadi menyebar hingga ke Kalimantan, Maluku, Papua.

Dan asap telah menjadi bencana nasional kemanusiaan yang telah memakan korban jiwa dan mengakibatkan ratusan ribu korban penyakit ISPA tak tertangani hingga sekarang.

Bukan hanya rakyat Indonesia terkena dampak. Negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia juga silih berganti melayangkan protes akibat dampak asap.