Ibas Akan Mengawal Anggaran Pendidikan
"Sebagian besar alokasi anggaran fungsi pendidikan juga langsung mengalir ke daerah dalam bentuk dana transfer daerah," papar Ibas.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Anggota Komisi X DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), berjanji akan terus mengawal anggaran pendidikan yang dialokasikan di APBN 2016 agar kebijakan dan program pendidikan berjalan efektif tepat sasaran.
"Insya Allah saya yang diberi amanah duduk di Komisi X akan terus mengawal anggaran pendidikan di APBN 2016 yang dikirim ke daerah Rp. 275,9 triliun dari total anggaran Rp. 424,7 triliun," kata Ibas saat mengawal pemberian beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan TIK di SMP Negeri 1 Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (8/11/2015).
Pengawalan Ibas terhadap program pendidikan di SMP Negeri 1 Trenggalek ini merupakan bagian dari program Ibas pada saat reses, mengunjungi masyarakat di Dapil VII Jatim meliputi Kabupaten Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek. Sehari sebelumnya Ibas juga mengawal bantuan pendidikan yang diberikan kepada SMK PGRI 2 Ponorogo.
Namun begitu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini juga meminta agar masyarakat perlu terlibat aktif untuk mengawal atau mengawasi pelaksanaannya hingga ke tingkat daerah. "Keterlibatan publik itu tidak hanya pada saat pelaksanaan, tetapi juga sejak dari perencanaan kebijakan atau program di pemerintah daerah hingga ke sekolah," terang Ibas.
Menurut putra bungsu Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini, pengawasan hingga ke daerah ini penting mengingat sejumlah persoalan pendidikan justru terjadi di daerah. "Sebagian besar alokasi anggaran fungsi pendidikan juga langsung mengalir ke daerah dalam bentuk dana transfer daerah," papar Ibas.
Ibas menegaskan, pendidikan bagi generasi muda adalah menjadi kata kunci yang utama untuk mewujudkan diri. "Generasi muda yang diharapkan sebagai penerus bangsa untuk menyongsong masa depan harus benar-benar menjadikan pendidikan sebagai penopang karakter diri," tandas Ibas.
Selain itu pula, sambung Ibas, kepribadian warga negara merupakan satu persoalan yang harus diperhatikan oleh dunia pendidikan. Pendidikan dan generasi muda tidak bisa dipisahkan. "Pertama, karena sebagai penopang masa depan sebuah bangsa, generasi muda dihadapkan pada persoalan yang harus melandasi sikap hidupnya dalam masyarakat. Kedua, pendidikan yang mencetak dan menyiapkan generasi muda agar dapat berkarakter," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, kehadiran bangsa sesunggunya dapat dilihat dari harapan dan tumbuh kembang-nya generasi muda. "Apabila generasi muda tak mengindahkan pendidikan, maka akan memperlihatkan sebuah kesuraman bagi sebuah bangsa. Sebab bangsa mau tidak mau harus mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul tetapi yang memiliki karakter dan moral bijak bestari," ujarnya.