Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Selama ini, hubungan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dengan Wakilnya Muzakir Manaaf diketahui tidak harmonis.

Keduanya sudah tidak saling sapa dan sama-sama berniat maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017 mendatang.

Namun di acara puncak perayaan 10 tahun MoU Helsinki yang digelar di Taman Sri Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, NAD, Minggu, (15/11/2015), keduanya datang bersamaan, sama sama mengiringi Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Dalam sambutannya, Jusuf Kalla sempat menyentil keduanya yang sedang tidak akrab itu.

Jusuf Kalla mengatakan Zaini dan Muzakir pasangan ideal, Muzakir Manaf yang tergolong muda, cocok mendampingi Zaini Abdullah yang sudah dapat dikatakan sudah senior.

Muzakir adalah mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang sudah kenyang berperang melawan tentara di hutan.

Sedangkan Abdullahpernah menjadi Menteri Luar Negri (Menlu) GAM yang berperang melalui jalur diplomasi.

"Pak Gubernur dan Wakil Gubernur. Rakyat ingin lihat bapak berdua tesenyum. Rakyat ingin lihat jabatana tangan yang kuat," kata Jusuf Kalla yang disambut tepuk tangan dari peserta acara tersebut.

Di ujung acara, keduanya memukul bersama semacam gendang yang disebut Rapa'i Pasee, bersama dengan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Hayta dan Jusuf Kalla.

Setelahnya dalam sesi foto bersama, Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf, sempat berdiri berdampingan, bersama Jusuf Kalla dan Aceh Malik Mahmud Al-Hayta.

Awalnya posisi keempat orang itu hanya berdiri dengan tangan turun di samping, kemudia Jusuf Kalla meminta semua untuk saling bergandengan tangan.

Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang berdiri bersebelahan, terpaksa harus bergandengan tangan.

Menyaksikan hal itu para undangan yang sebagian besarnya merupakan warga Aceh, kembali bertepuk tangan sembari tersenyum melihat dua pemimpin mereka itu.