Merasa Diperlakukan Baik, RJ Lino Menikmati Diperiksa Bareskrim
Dalam dua kali pemeriksaan di Bareskrim Polri pada 9 November 2015 dan 18 November sebagai saksi dugaan korupsi,RJ Lino merasa diperlakukan sopan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam dua kali pemeriksaan di Bareskrim Polri pada 9 November 2015 dan 18 November 2015 sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan 10 Mobile crane, Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino merasa diperlakukan sopan.
Di setiap kali usai pemeriksaan, RJ Lino kerap mengaku selalu diperlakukan baik dan memuji serta mengapresiasi pihak penyidik Bareskrim Polri yang menangani kasus tersebut.
Padahal sebelumnya, menurut Kuasa hukum RJ Lino, Frederich Yunadi sebelum diperiksa, kliennya itu sempat beranggapan Polri itu kasar.
"Sebelumnya Pak Lino sempat beranggapan kasar dan sebagainya, tapi ternyata tidak. Sikapnya (penyidik) cukup bagus. Mereka sopan, Pak Lino diberi minum meski memang selama pemeriksaan saya sebagai pengacara tidak boleh mendampingi," tutur Frederich, Kamis (19/11/2015).
Lantaran merasa aman itulah, menurut Frederich dalam pemeriksaan kedua kemarin, Rabu (18/11/2015) RJ Lino tidak membawa pasukan serta sekuriti yang banyak seperti pemeriksaan pertama, Senin (9/11/2015).
"yang pemeriksaan pertama, ramai itu bukan preman. Itu satpam pelabuhan, mereka ikut mengamankan," katanya.
Untuk diketahui, saat pemeriksaan pertama pada Senin (9/11/2015), RJ Lino datang ke Bareskrim dengan belasan sekurity berbadan tegap dan besar yang menggunakan kemeja batik lengan panjang.
Tidak hanya itu, ada juga puluhan pasukan RJ Lino lainnya yang ikut menduduki Bareskrim. Mereka menggunakan pakaian preman, duduk berkelompok di sekitaran Bareskrim.
Mereka setia menunggu RJ Lino selesai diperiksa. Usai pemeriksaan, para pengawalnya pun pergi dan tidak lagi terlihat di Bareskrim.