Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KSAU Jelaskan Latar Belakang dan Alasan Pilih Helikopter AW101 VVIP

Rencana TNI Angkatan Udara membeli tiga unit helikopter AgustaWestland (AW)101 VVIP menggantikan NAS-332 Super Puma, menuai kritik.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
zoom-in KSAU Jelaskan Latar Belakang dan Alasan Pilih Helikopter AW101 VVIP
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna saat diwawancarai di rumah dinas, Jalan Diponegoro no 34, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/11/2015). Ia menjelaskan tentang alasan dan peruntukan pengadaan helikopter AW101 VVIP. 

Namun, pimpinan dan tim kembali menggelar rapat pembahasan di Mabes TNI karena ada hasil kajian yang datang dari beberapa skuadron, termasuk Skuadron Udara 45 VVIP TNI AU Halim Perdanakusuma.

Skuadron tersebut saat ini memerlukan armada helikopter VVIP untuk menggantikan tiga unit NAS-332 Super Puma yang telah berusia 15 tahun atau dibeli sejak era Presiden Abdurrahman Wahid.

Helikopter VVIP tersebut biasa digunakan untuk penumpang setingkat presiden, wakil presiden dan tamu negara setingkatnya.

Hasil pembahasan kajian di Mabes TNI, akhirnya diputuskan untuk memasukkan dua unit helikopter VVIP dalam pengajuan pengadaan 8 unit helikopter angkut berat jenis AW101.

"Dengan kajian itu, akhirnya OK lah, paling kita bisa beli dua unit. Jadi, dua unit itu paling kita cuma pindahkan (pasang) kursi ke dalam kabin," kata Agus.

Keputusan TNI AU itu belum final karena mereka menginginkan ada tiga unit AW101 VVIP agar nantinya sistem perawatan helikopter tersebut bisa berjalan.

Anggaran satu unit tambahan AW101 VVIP itu sebagaimana Renstra TNI AU 2015-2019, berasal dari pinjaman luar negeri.

Berita Rekomendasi

"Jadi, satu unit untuk saat perawatan, satu di homebase untuk latihan dan satu lagi untuk operasional, sehingga kami menambah satu unit," ujarnya.

Agus kembali menegaskan, pengadaan helikopter AW101 VVIP dari TNI AU tidak dikhususkan untuk Presiden dan Wakil Presiden, melainkan tamu negara kategori VVIP, termasuk di antaranya Panglima TNI saat tugas mendesak.

Dengan penjelasan latar belakang dan alasan ini, Agus berharap semua pihak tak lagi mengaitkan pengadaan helikopter AW101 VVIP ini sebagai pesawat kepresidenan. (Abdul Qodir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas