Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wajar Jokowi Marah, Kalau Diam Saja Patut Dicurigai

Justru kalau Presiden atau yang disebut namanya diam saja patut dicurigai.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wajar Jokowi Marah, Kalau Diam Saja Patut Dicurigai
BIRO PERS/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahan ketika ditanya sejumlah wartawan terkait kasus dugaan pencatutan namanya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam permintaan saham Freeport, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12/2015). Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh ada pihak mana pun yang bisa mempermainkan kewibawaan lembaga negara karena hal ini menyangkut soal kepatutan, kepantasan dan moralitas. TRIBUNNEWS/BIRO PERS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Forum Masyarakat Perduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat beralasan.

"Justru kalau Presiden atau yang disebut namanya diam saja patut dicurigai. Seperti sejumlah anggota DPR yang membela mati-matian Ketua DPR Setya Novanto layak dicurigai," ujar Sebastian Salang, Koordinator Formappi kepada Tribun, Selasa (8/12/2015).

Sebastian melihat ada dua hal alasan Presiden Jokowi marah.

Pertama, karena rekaman percakapan Setya Novanto, Pengusaha Minya Reza Chalid dan Pimpinan Freeport Maroef Sjamsoeddin.

Kata Sebastian, dalam rekaman itu jelas-jelas menyebut pembagian saham untuk Presiden dan Wakil Presiden dengan jumlah yang jelas.

"Selain dicatut untuk mendapat keuntungan, tetapi juga merupakan pelecehan yang serius terhadap lembaga kepresidenan," tegasnya.

Kedua, menurut dia, karena DPR melalui Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bermain-main dalam mengusut pelanggaran etik ketua DPR.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, kata dia, Presiden Jokowi sebaiknya mendorong proses hukum biar terungkap semuannya dalam kasus yang akhir-akhir ini telah menjadi sorotan publik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas