Profil Din Minimi, Pimpinan Kelompok Bersenjata Buronan Aparat Aceh
Nama Din Minimi kemudian digunakan sebagai nama kelompok bersenjata yang dipimpinnya
Penulis: Ruth Vania C
TRIBUNNEWS.COM - Meski belum mendapat konfirmasi jelas dari pihak keamanan, pemimpin kelompok bersenjata buronan aparat Aceh, Din Minimi, dikabarkan telah menyerahkan diri.
Bernama asli Nurdin bin Ismail Amat, pria itu dikenal sebagai eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang bergerilya di Aceh.
Nama Din Minimi kemudian digunakan sebagai nama kelompok bersenjata yang dipimpinnya, yang dikatakan kerap mengangkat senjata melawan pemerintah Aceh.
Pria yang pada KTP-nya tercatat kelahiran 10 Agustus 1979 itu mencuat namanya setelah insiden tewasnya dua TNI Kodim Aceh Utara pada 24 Maret 2015.
Itulah yang membuat pria yang tinggal di Desa Ladang Baroe, Kecamatan Julok, Aceh Timur, kemudian menjadi sosok yang paling dicari aparat keamanan di Aceh.
Dalam tiga kali penyergapan yang dilakukan personel Polri/TNI di wilayah Pidie sepekan terakhir, Din selalu lolos, bahkan saat penyergapan dilakukan di rumahnya.
Kepolisian juga mencatat bahwa kelompok Din Minimi telah terlibat dalam sejumlah kasus kriminal di wilayah Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Aceh Timur.
Menurut Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin, Din sempat berprofesi sebagai operator alat berat (beko).
Sang Danrem itu juga mengatakan bahwa Din sempat meminta agar dapat dicarikan kerja untuk menghidupi keluarganya.
Sebelumnya, pada 27 Mei 2015, Danrem pernah berkomunikasi melalui handphone dengan Din, menawarkan keringanan atas hukumannya jika ia menyerah.
Akan tetapi, tawaran itu ditanggapi Din Minimi dengan menyatakan "pikir-pikir" dan malah memberi syarat bahwa pemerintahan Aceh harus ditertibkan lebih dulu.
Namun, buronan itu bagi keluarganya hanyalah seorang ayah tiga anak. Lima belas tahun menikah dengan Linawati, Din dikaruniai tiga anak, yaitu Rizki Maulana (13), Mahdalena (9), dan Amiranda (3).