Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Munas Golkar Digelar, Ical dan Agung Jangan Mencalonkan Lagi

Sementara harus ada penggantian pemimpin agar Golkar kembali bersatu.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jika Munas Golkar Digelar, Ical dan Agung Jangan Mencalonkan Lagi
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Golkar versi munas Bali, Aburizal Bakrie (kiri), Wakil Presiden sekaligus Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (dua dari kiri) dan Ketua Umum Partai Golkar versi munas Ancol Agung Laksono (kanan)saat ditemui pada penandatanganan Kesepakatan bersama DPP Golkar tentang pencalonan bersama kepala daerah pada pilkada serentak 2015 di Rumah Dinas Wapres, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/7/2015). Hasil dari Islah tersebut kedua kubu Partai Golkar menyepakati empat poin. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti LIPI Prof Syamsuddin Harris menilai bukan saatnya lagi bagi Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono untuk menjadi pemimpin di partai sebesar Golkar, karena banyak kader potensial yang sudah sangat siap untuk memimpin partai berlambang Pohon Beringin tersebut.

"Agung Laksono dan Ical jangan maju lagi bsaat Munas besok. Mereka sudah tidak cocok untuk memimpin Golkar. Banyak kader yang bagus untuk memimpin Golkar ke depan," ujar Harris saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (3/1/2016).

Syamsuddin menjelaskan bahwa setidaknya pemimpin Golkar merupakan kader muda yang secara usia berada di bawah 50 tahun.

Jika hal tersebut tidak terlaksana, maka sesungguhnya hal tersebut yang juga mendera partai-partai lain yang tidak memiliki kader muda untuk memimpin partai.

Apalagi, kata Syamsuddin karena dua orang tersebut, Golkar terpecah menjadi dua kubu yang jika dilihat, mempunyai kekuatan yang sama.

Sementara harus ada penggantian pemimpin agar Golkar kembali bersatu.

"Presiden saja sudah generasinya Jokowi, Gubernur sudah generasi Ganjar dan Ahok, Wali Kota sudah berada di tangan generasi Ridwan Kamil. Masa Golkar masih mau mengawetkan Agung Laksono dan Ical? Apa kata dunia?" tambahnya.

BERITA REKOMENDASI

Kader muda, kata Syamsuddin bukan hanya untuk memimpin kesatuan Golkar tapi juga untuk regenerasi partai agar ke depan, banyak anakl muda yang masuk menjadi kepengurusan partai dan membawa pembaharuan bagi partai politik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas