Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Enggak Sangka Bom Sarinah Dibuat di Sini'

Warga Sanggrahan tidak menyangka bom yang dipakai kelompok teroris untuk menyerang di kawasan Sarinah dirakit di lingkungan rumah mereka

Editor: Sanusi
zoom-in 'Enggak Sangka Bom Sarinah Dibuat di Sini'
Tribunnews.com/Glery Lazuardi
Polda Metro Jaya, dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan Olah tempat kejadian perkara (TKP) di Meruya Utara, Kembangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Kampung Sanggrahan tidak menyangka bom yang dipakai kelompok teroris untuk menyerang di kawasan Sarinah, Jakarta, dirakit di lingkungan rumah mereka. Beberapa warga menceritakan rasa kaget mereka ketika mengetahui fakta itu.

"Saya gemetar loh, enggak nyangka bom Sarinah dibuat di sini," ujar salah seorang warga, Mamay, Sabtu (16/1/2016).

Polisi mendatangi dua rumah yang ditempati terduga teroris MA dan D pada Jumat (15/1/2016) malam. Keduanya tinggal di kawasan Kampung Sanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat.

Tempat yang ditinggali MA adalah rumah pribadi. Sementara tempat yang ditinggali DS adalah kos-kosan. Letak kos tersebut hanya berjarak 20 meter dari rumah MA.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti sebelumnya mengatakan, kos-kosan DS tersebut diduga kuat menjadi tempat merakit bom yang kemudian diledakan di Jalan Thamrin.

Ditemukan ada enam bom rakitan yang belum meledak saat penyisiran di kawasan Sarinah. Lima bom kecil sekepalan tangan. Satu bom lainnya sebesar kaleng biskuit.

Mamay mengatakan, warga tidak ada yang curiga mengenai segala kegiatan yang dilakukan oleh MA dan D.

Berita Rekomendasi

Terlebih lagi, MA merupakan warga asli yang sudah puluhan tahun menetap di kampung itu. D merupakan warga baru yang dibawa MA untuk ikut tinggal di kampung tersebut.

Karena dibawa oleh MA, warga tidak curiga dengan dia.

"Jadi enggak ada curiga apa-apa sama dia," ujar Mamay.

Senada diucapkan oleh Harahap. Dia mengatakan, tetangga sekitar sering berpapasan dengan keluarga MA.

Selama ini, hubungan keluarga MA dengan warga sekitar selalu baik-baik saja. Harahap juga mengenal keluarga MA sebagai keluarga baik-baik.

Keluarga MA juga sering mengadakan pengajian di halaman rumah mereka. Dengan semua pengalaman baik itu, Harahap tidak menduga bom justru dirakit di tengah-tengah keluarga itu.

"Seram sih ngebayanginnya. Dia rakit di rumah, masa enggak kelihatan istri ya, saya juga bingung dia belajar darimana bikin -bikin yang kayak begitu," ujar Harahap.(Jessi Carina)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas