Belum Ada Petugas Lapas Terlibat Terkait Hilangnya Sembilan Pucuk Senjata Api
Tim gabungan dari Inspektorat Jenderal (Itjen) dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) masih menelusuri kasus hilangnya sembilan pucuk sen
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Menurutnya, pemeriksaan ini justru dilakukan karena berawal adanya informasi dari pihak Polri, khususnya Densus 88, yang melakukan bon lima narapidana Lapas Tangerang atas dugaan keterlibatan tidak langsung dengan kasus bom Thamrin.
Kelima napi tersebut diduga turut membantu menyuplai sejumlah senjata api milik Lapas Tangerang untuk kelompok teroris lain di luar lapas.
Pemeriksaan dan evaluasi dilakukan untuk mengkroscek informasi dari pihak kepolisian itu.
"Kami tetap menkonfirmasi dan berkoordinasi dengan Densus 88 untuk meminta kejelasan lebih lanjut. Karena informasi itu awalnya dari mereka, tentang dua kali (dicurinya), tentang bagaimana hilangnya dan kapannya," ujar Susy.
Susy belum bisa mengkonfirmasi benar atau tidaknya Lapas Tangerang kehilangan 9 pucuk senjata api dan ratusan peluru karena saat ini masih proses pemeriksaan internal dan masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Densus 88.
Ia juga belum bisa mengkonfirmasi pencurian senpi dan peluru-peluru itu diduga dilakukan oleh napi kasus terorisme dengan bantuan seorang napi kasus pencurian yang akan bebas atau tamping (tahanan pendamping).
"Sekarang saya masih sedang terus-menerus koordinasi. Tentang senjata itu masih ada atau tidak di lapas, kami juga sedang pengecekkan bersama-sama dengan Densus," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.