Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Soeharto dan Perjalanan Rahasianya

Pengalaman unik dirasakan Try Sutrisno pada tahun 1974 ketika dia masih menjadi ajudan Soeharto soal hobi mantan kepala negara satu itu.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kisah Soeharto dan Perjalanan Rahasianya
KOMPAS.com
Presiden Soeharto pada saat mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 21 Mei 1998. 

"Kami tidak pernah makan di restoran, menginap di rumah kepala desa atau rumah-rumah penduduk. Untuk urusan logistik, selain membawa beras dari Jakarta, Ibu Tien membekali sambal teri dan kering tempe. Benar-benar prihatin saat itu," tutur Try.

Meski pejalanan itu berusaha ditutup rapat, kedatangan presiden ke suatu desa akhirnya bocor juga hingga sampai ke telinga pejabat setempat.

Para pejabat daerah pun geger hingga memarahi Try Sutrsino karena merasa tidak diberi kesempatan untuk menyambut presiden.

Try tidak bisa berbuat banyak karena perjalanan ini adalah kemauan Soeharto.

Try yang kemudian hari menjadi Wakil Presiden ini pun melihat Soeharto terlihat begitu menikmati perjalanan keluar masuk desa.

Semua hal yang ditemui di lapangan dicatat Soeharto untuk jadi bahan dalam rapat kabinet.

Saking menikmatinya perjalanan itu, Soeharto tidak protes atau pun marah saat ajudannya salah mengambil jalan hingga akhirnya tersasar.

BERITA TERKAIT

Padahal, Soeharto mengetahui betul seluk beluk wilayah itu.

Dalam ingatan Try, Soeharto ketika itu hanya tersenyum.

Perjalanan incognito itu pun berakhir di Istana Cipanas dengan kondisi semua lelah.

Try mengungkapkan, Soeharto mempersilakan para pembantunya untuk makan terlebih dulu daripada dirinya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas