Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mabes Polri Bongkar Sindikat Penjual Ginjal Manusia

Butuh waktu sekitar dua minggu bagi Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri mengungkap jaringan penjualan organ tubuh yakni ginjal.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mabes Polri Bongkar Sindikat Penjual Ginjal Manusia
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Kombes Umar Surya Fana‎ saat rilis di Bareskrim Polri. 

Sedangkan orang penerima ginjal atau yang membeli diminta bayaran sebesar Rp250 - Rp300 juta. Mereka, para pembeli ginjal yakni WNI dan beberapa warga negara asing dari negara tetangga, seperti Singapura.‎

Atas perbuatannya kini ketiga pelaku ditahan di Bareskrim dan dijerat Pasal 2 ayat 2 UU No 21 Tahun 2007 TPPO (tindak pidana perdagangan orang), ancaman hukuman diatas lima tahun penjara. 

Selain mengamankan tiga pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti yakni dua HP, satu buku tabungan, satu kartu ATM, satu SPU, dokumen rekam medis, hasil CT Scan, hasil laboratorium di Bandung, surat pernyataan dari korban, dan surat persetujuan dari korban.

Lebih lanjut, HS seorang tersangka yang adalah warga Pondok Bentang Asri, Jalan Pisces 18 RT 4/9 Kelurahan Gumuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung ditangkap Bareskrim pada ‎Minggu (17/1/2016) lalu.

Ketua RT 4, R Harjanto (72) mengaku polisi sempat datang ke rumahnya sebelum mengamankan HS. Ia diminta mendampingi polisi ke rumah HS.

Dikatakan Harjanto, saat polisi tiba di rumah HS, pertama kali diterima oleh istri HS. Polisi pun langsung dipertemukan yang bersangkutan. Setidaknya polisi membutuhkan waktu selama 15 menit untuk membawa pergi HKS dari rumahnya.

"Tidak ada perlawanan, berjalan secara ramah, saya juga sempat salaman. Polisi hanya menunjukan berkas dan yang bersangkutan diminta membaca," beber Harjanto.

BERITA REKOMENDASI

HS, kata Harjanto, tidak berkomentar apapun usai membaca berkas tersebut. Setelah itu, ia meminta izin untuk berganti pakaian. HS pun dibawa polisi dengan menggunakan kemeja dan celana panjang.

"Yang terlihat sedih istrinya, waktu saya keluar bilang tabah ya. Kemudian istrinya bilang tidak tahu tentang itu (kasus. Red). Saya juga bilang tidak tahu," tambah Harjanto.

Pascapenangkapan rumah HS tertutup rapat dan tak ada satupun orang yang keluar ketika hendak disambangi awak media. Hanya terlihat dua motor terparkir di halaman teras rumah tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas