Soal Mafia Ginjal, Bareskrim Geledah RSCM
Hingga berita ini ditulis, pemeriksaan di Gedung Kencana RSCM masih dilakukan pihak kepolisian.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sembilan personel kepolisian dari Divisi Tindak Pidana Umum, Bareskrim mulai masuki Gedung Kencana di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Penyidik yang membawa dua unit mobil dari Mabes Polri masuk pada pukul 10.30 WIB.
Seorang petugas yang berjaga di depan gedung kencana, tidak mengetahui maksud dan tujuan petugas kepolisian mendatangi gedung tersebut karena tidak ada pembicaraan sebelumnya.
"Saya tidak tahu. Dari dalam belum ada pemberitahuan," ujarnya di Gedung Kencana RSCM, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Hingga berita ini ditulis, pemeriksaan di Gedung Kencana RSCM masih dilakukan pihak kepolisian.
Namun, pada hari sebelumnya, Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi Bareskrim Polri, Kombes Hadi Ramdani menjelaskan tiga rumah sakit ini berada di Jakarta.
Namun tidak dirinci mana yang rumah sakit pemerintah dan mana yang swasta yang terkait dengan dugaan mafia ginjal manusia.
"Tiga rumah sakit ini kami periksa, bagaimana prosedur, SOP yang ada di rumah sakit semua kita periksa," ucap Hadi, Rabu (3/2/2016) di Bareskrim Mabes Polri.
Selain menyelidiki soal keterlibatan rumah sakit, penyidik juga mengembangkan ke apakah prosedur dalam melaksanakan operasi transplantasi ginjal telah sesuai atau belum.
"Inisial rumah sakitnya C, AW dan C, semua ada di Jakarta," tegas Hadi.
Hadi menambahkan dari pemeriksaan Senin (1/2/2016) lalu terhadap tiga orang dokter, didapat keterangan bahwa rumah sakit telah melaksanakan operasi transplantasi ginjal sesuai prosedur yang telah ditentukan.
"Meski begitu, penyidik akan mendalami kembali hal-hal tersebut, sehingga nanti akan ada pengembangan-pengembangan berikutnya," tambah Hadi.