Hanya KPK Dianggap Tempat Tepat untuk Novel Baswedan
"Hanya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lah tempat yang tepat untuk Novel Baswedan,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana dipindahkannya Novel Baswedan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke BUMN terus mendapat kecaman.
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Virgo Sulianto Gohardi menolak opsi pimpinan KPK menawarkan posisi di luar KPK.
"Hanya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lah tempat yang tepat untuk Novel Baswedan," kata Virgo kepada tribunnews.com, Senin (8/2/2016).
Menurut Virgo opsi menawarkan posisi di luar KPK, yakni BUMN untuk menjadi tempat Novel mengabdi merupakan tindakan yang kurang tepat dari pimpinan lembaga antirasuah.
"Opsi itu adalah tindakan nyata pelemahan KPK," ujarnya.
Opsi tersebut, kata dia, terlihat bahwa ada pemufakatan jahat mencari-cari kasus Novel agar dapat dipindahkan ke tempat lain.
Dia juga melihat tawaran pimpinan KPK semakin mempertegas bahwa kasus Novel merupakan bentuk kriminalisasi untuk menyingkirkannya dari KPK.
"Semakin mempertegas dan menyakinkan keyakinan publik bahwa kasus Novel adalah kriminalisasi untuk menyingkirkan Novel," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang membantah adanya barter soal nasib penyidik Novel Baswedan di KPK.
Ia mengatakan, pimpinan KPK telah menentukan pilihannya untuk mengatasi masalah Novel.
"Ini bukan soal tawar menawar. Ini soal pilihan. Kami juga punya keterbatasan memberi alternatif pilihan, harus dilihat hati-hati ke arah mana," ujar Saut melalui pesan singkat, Minggu (7/2/2016).
Saut mengakui bahwa pimpinan KPK menawarkan posisi di luar KPK, yakni BUMN untuk menjadi tempat Novel mengabdi.
Opsi tersebut dipilih demi kelangsungan agenda yang lebih besar dalam pemberantasan korupsi. Ia pun meminta masyarakat tidak memandang sisi negatif atas pilihan tersebut.