Bakamla RI Periksa Kapal MV Ocean Carrier yang Dicurigai Bermuatan Limbah Nuklir
Kapal berbendera HongKong itu diduga membawa muatan limbah nuklir dan kandas dalam perjalanan dari Iran menuju Yangjian, Tiongkok di Kepulauan Riau.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) bersiap mengecek muatan MV Ocean Carrier, pada Selasa (9/2/2016) ini.
Diketahui, kapal tersebut kandas di perairan Pulau Sambu, Kepulauan Riau.
Kapal berbendera HongKong itu diduga membawa muatan limbah nuklir dan kandas dalam perjalanan dari Iran menuju Yangjian, Tiongkok.
Langkah pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kebenaran rumor yang beredar terkait muatan yang dibawa kapal tersebut.
Dalam keterangannya, Kepala Kantor Keamanan Laut (Kamla) Zona Maritim Wilayah Barat, Laksma Maritim UK Agung mengatakan, kapal yang berawak ABK 22 orang itu kandas di Batu Berhenti, sebelah utara Pulau Sambu, Kepulauan Riau.
Seluruh awak kapal sudah dievakuasi dan kapal telah berada di Dermaga Sambu untuk dicek.
Menurut pengakuan nahkoda kapal, Huang Ha, demikian Agung menjelaskan lebih lanjut, kapal Ocean Carrier bermuatan pasir besi.
Namun rumor yang beredar terdapat kesimpangsiuran informasi bahwa bukan pasir yang diangkut tetapi limbah uranium.
Karena itu, Bakamla akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan instansi terkait dalam pemeriksaan tersebut.
“Kami akan cek dengan seksama muatan kapala tersebut dan mengapa kapal itu kandas. Karena ada rumor bahwa kapal tersebut bermuatan limbah nuklir, Bakamla akan bekerja sama dengan Bapeten dan instansi aparat terkait dalam pengecekan. Jika memang bermuatan limbah nuklir, ini sangat berbahaya bagi keamanan dan keselamatan laut wilayah Kepri,” ujar Agung.
Dalam perjalanan dari Iran menuju Tiongkok, kapal MV Ocean Carrier kandas di Selat Phillips pada pukul 04.00, Rabu (3/2) pada posisi 01 11 225 U-103 53 056 T. Kapal yang berbobot 33.456 GT akan menuju pelabuhan terakhir Yangjian, Tiongkok.
Kapal kandas di perairan batu Berhenti, setelah keluar jalur ke sebelah kanan karena menghindari kapal lainnya yang memotong dari arah Indonesia menuju Singapura.