Elite PPP Akan Cek ke Pomdam Soal Kabar Ivan Haz Terkait Narkoba
Kebetulan saya di Komisi I, saya akan tanya ke Pomdam.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PPP Dimyati Natakusumah akan menanyakan kabar mengenai Ivan Haz terkait dugaan keterlibatan narkoba ke Pomdam Jaya.
"Kebetulan saya di Komisi I, saya akan tanya ke Pomdam. Apa betul ada penangkapan Ivan Haz. Kita harus tabayun, kroscek dulu, jangan sampai fitnah," kata Dimyati di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Dimyati mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa Ivan Haz. Sekjen PPP versi Muktamar Jakarta itu mengatakan partai akan melakukan evaluasi terkait dengan kasus tersebut.
"Yang jelas harus kita lihat kadarnya. Tapi kan ini kebenarannya belum tahu, barus sekedar info. Yang jelas di PMJ kan soal penganiayaan," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Ia juga belum bersikap mengenai keputusan MKD membentuk panel atas kasus Ivan Haz.
Ivan diduga melakukan pelanggaran berat karena menganiaya pembantu rumah tangga dan tidak menghadiri rapat DPR selama setahun.
"Seperti kemarin saya katakan kasus SN (Setya Novanto) ada pelanggaran berat. Tapi belum tentu berat semua. Panel kan dari professional. Nanti akan merapatkan dan melihat. Menurut saya kalau tidak sebabkan orang lain luka atau cacat maka itu tidak berat," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang anggota DPR diamankan saat razia tes urine yang dilakukan prajurit dari satuan Kostrad TNI Angkatan Darat terhadap 146 personil yang tinggal di Perumahan Kostad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Dari operasi tersebut, tiga oknum prajurit yang terindikasi positif narkoba langsung diamankan. Ketiganya ialah Sertu AS, Kopka N, dan Kopka B.
"Iya betul kemarin kami lakukan pengecekan internal," kata Kepala Penerangan Kostrad Letkol Heru saat dihubungi wartawan, Selasa (23/2/2016).
Lebih lanjut Heru menjelaskan, pihaknya memiliki komitmen dan konsisten untuk pemberantasan narkoba.
Tak hanya itu, dalam pengembangan selanjutnya, sebanyak enam orang sipil diduga terlibat dalam peredaran narkoba.
Mereka berinisial H, O, J, S, S, dan seorang oknum anggota DPR, berinisial IH.