PPP Kubu Djan Bantah Hadiri Mukernas di Ancol
Tidak benar DPP hasil Muktamar Jakarta mengirim utusan mendatangi Mukernas Ancol
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada perwakilan pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta hadir dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Hasil Surat Keputusan (SK) perpanjangan Muktamar Bandung, di Ancol kemarin langsung dibantah.
"Tidak benar DPP hasil Muktamar Jakarta mengirim utusan mendatangi Mukernas Ancol," kata Ketua DPP PPP hasil muktamar Jakarta Akhmad Gojali Harahap lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Jumat (26/2/2016).
Menurutnya, sesuai perintah Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz yang menyatakan bahwa SK Zombie itu adalah produk haram, karena melawan putusan Mahkamah Agung
"Produk haram, maka hasil turunannya juga haram dong. Termasuk Mukernas abal-abal itu. Kalau ada oknum pengurus datang ke Mukernas itu dipastikan tidak mewakili DPP PPP Muktamar Jakarta. Orang datang ke Ancol kan motifnya macam-macam. Mungkin yang datang ke Mukernas Ancol itu adalah mereka yang lelah berjuang dan perlu piknik sejenak," katanya.
Akhmad menjelaskan, PPP ke depan akan semakin besar karena didukung oleh kader yang memiliki militansi tinggi membela kebenaran, istiqomah dalam berjuang untuk umat bangsa dan negara.
"Mukernas Abal-abal di Ancol tersebut justru memperkuat semangat seluruh kader PPP melawan kedzaliman," katanya.
Dirinya menyebutkan Mukernas Ancol itu mengulangi kesalahan muktamar Surabaya untuk kedua kali. Yaitu ajang mengkudeta SDA sebagai ketua umum yang tercantum di SK.
KH. Maimoen Zubair katanya, kepada pengurus DPP PPP sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Mukernas Ancol.
"Sikap mbah Moen tersebut semakin meyakinkan kita semua bahwa Mukernas Ancol itu tidak ada kaitan dengan PPP pro ulama. Itu hanya proyek pesanan Laoly (Menkumham) saja. Dengan demikian DPP hasil muktamar Jakarta menolak mukernas abal-abal tersebut berikut hasilnya," katanya.