Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11.468 Keluarga Terdampak Banjir Sampang Madura

Banjir bersamaan dengan air laut pasang sehingga Kota Sampang lebih rendah dari permukaan air laut

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 11.468 Keluarga Terdampak Banjir Sampang Madura
TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Ilustrasi: Polisi mengantar seorang anak sekolah menuju dermaga perahu saat banjir menggenangi Kampung Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (24/2/2016). Luapan Sungai Citarum dan anak sungainya kembali melumpuhkan sejumlah desa di empat Kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung. TRIBUN JABAR/Bukbis Candra Ismet Bey 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hujan deras di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur dan daerah di sekitarnya telah menyebabkan banjir melanda beberapa daerah di Kabupaten Sampang sejak Jumat (26/2/2016) kemarin, hingga saat ini terus meluas.

Sungai Kemuning meluap lantaran tak mampu menerima debit banjir di kawasan hulu di Sampang Utara dan limpasan banjir dari Kota Sampang.

Banjir bersamaan dengan air laut pasang sehingga Kota Sampang lebih rendah dari permukaan air laut. Alhasil, Sabtu-nya pada pukul 20.00 WIB, banjir menggenangi 13 kelurahan/desa di Kabupaten Sampang.

"Sekitar 11.468 KK atau 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎, Sutopo Purwo Nugroho‎ dalam keterangannya, Minggu (28/2/2016).

Berdasarkan data sementara 13 kelurahan/desa yang terendam banjir beserta jumlah penduduk terdampak meliputi:

1. Desa Tanggumong (700 KK, 3.000 jiwa).
2. Desa Kamoning (810 KK, 2.400 jiwa).
3. Desa Pangelen (850 KK, 3.000 jiwa).
4. Desa Paseyan (750 KK, 2.300 jiwa).
5. Desa Panggung (700 KK, 3.000 jiwa).
6. Desa Banyumas (200 KK, 700 jiwa).
7. Desa Gunungmadah (750 KK, 3.500 jiwa).
8. Kelurahan Gunung Sekar (3.000 KK, 9.000 jiwa).
9. Kelurahan Rongtengah (1.500 KK, 6.000 jiwa).
10. Kelurahan Polagan (428 KK, 700 jiwa).
11. Kelurahan Karang Dalem (100 KK, 375 jiwa).
12. Kelurahan Banyuanyar (80 KK, 250 jiwa).
13. Kelurahan Dalpinang (1.600 KK, 5.000 jiwa)

"Daerah yang paling parah terjadi banjir adalah di Jalan Melati dan Mawar Kelurahan Dalpinang yang mencapai satu meter karena merupakan dataran rendah," kata Sutopo.

BERITA REKOMENDASI

Upaya penanganan darurat juga terus dilakukan BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat.

BPBD Provinsi Jawa Timur membantu penuh penanganan banjir.

Sebelumnya Bupati Sampang telah menetapkan status Tanggap Darurat Banjir yang berlaku 12 Februari 2016 hingga 12 Maret 2016.

Sementara BPBD Kab Sampang telah membuat dapur umum untuk memberikan bantuan makanan siap saji. Meskipun terendam banjir 30 – 150 cm, sebagian besar masyarakat tidak mau mengungsi. Lokasi pengungsian telah disiapkan di Pendopo Sampang. Masyarakat yang mau mengungsi ditampung di Kantor Dinas Kesehatan Kab Sampang dan dan ditepi jalan raya karena mereka tidak mau mengungsi jauh dari tempat tinggalnya.

Sebagian memilih menumpang ke sanak saudaranya yang tidak kebanjiran.


"Adapun kebutuhan mendesak saat ini adalah bahan-bahan sembako seperti permakanan, air bersih, selimut, perahu karet dan lainnya," kata Sutopo.

Kota Sampang sendiri adalah daerah rawan banjir, karena posisinya di bawah air laut saat pasang dan akibat luapan Sungai Kemuning. Pada 12 Februari 2016 juga terjadi banjir yang menyebabkan 6 desa/kelurahan terendam banjir dan satu orang tewas terseret banjir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas