Lewat Twitter, Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa untuk JS Badudu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasakan kehilangan pakar bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasakan kehilangan pakar bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu yang telah meninggal dunia pada usia 89 tahun di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Sabtu (12/3/2016), pukul 22.10 WIB.
Sebagai pemimpin negara, Jokowi menyatakan Indonesia kehilangan sosok tokoh yang sepanjang hidupnya diabdikannya untuk Bahasa Indonesia.
"Bangsa Indonesia kehilangan JS Badudu. Sepanjang hidupnya diabdikan untuk bahasa Indonesia. Pengabdiannya jadi teladan kita bersama," ujar Jokowi dalam akun twitternya @jokowi, Minggu (13/3/2016).
Prof Dr JS Badudu lahir di Gorontalo pada 19 Maret 1926. Dia dikaruniai 9 anak, 23 cucu, dan 2 cicit.
Istrinya, Eva Henriette Alma Koroh, lebih dulu berpulang pada 16 Januari 2016 lalu pada usia 85 tahun.
Sebagai orang yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan bahasa Indonesia, JS Badudu telah mengabdikan diri sebagai guru sejak usia 15 tahun 5 bulan.
Jalan hidupnya dimulau menjadi guru sekolah dasar di Ampana, Sulawesi Tengah hingga tahun 1951.
Pada 1951-1955, Badudu menjadi guru SMP di Poso, Sulawesi Tengah, dan pada tahun 1955-1964 menjadi guru SMA di Bandung.
Ia juga pernah menyumbangkan tenaga sebagai dosen di Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Bandung pada 1965–1991.
Perjalanan berlanjut pada 1982-2016, Badudu menjadi guru besar linguistik pada Program Pascasarjana (S2 dan S3) Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia (dulu IKIP Bandung).
Pada 1991-2016, Badudu juga menjadi guru besar di Universitas Pakuan Bogor dan di Universitas Nasional Jakarta pada 1994-2016.
Sebagai pakar bahasa yang sangat berpengalaman, Badudu juga telah menyusun beberapa kamus, antara lain Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia, 1975, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu — Zain), 2001, dan Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia, 2003.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.