Pamit Jalani Terapi saat Rapat Ternyata Sulistiyo Tak Pernah Kembali
Dengan penuh semangat, Sulistiyo yang kini menjadi anggota Komite III DPD RI atau Alat Kelengkapan, mengikuti rapat konsinyering berbagai RUU.
Editor: Dewi Agustina
Sementara Petugas dan penunggu yang berada di Kamar Udara Bertekanan Tinggi (KUBT) langsung dievakuasi ke UGD RSAL Mintohardjo guna mendapat perawatan intensif akibat asap.
Korban tewas berjumlah empat orang. Yakni Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira (65 th) yang dulunya pernah menjabat Kadiv Humas Polri, kemudian besannya bernama Edi Suwandi (67), lalu anak Edi Suwandi yang berprofesi sebagai dokter, Dimas (28) serta Sulistiyo (54).
Menurut Mahyu Darma, jenazah Sulistiyo yang kini menjabat Ketua Umum PGRI dibawa ke RS Polri untuk menjalani autopsi sekitar pukul 16.00 WIB.
"Tadi pimpinan DPD dan beberapa anggota langsung berangkat ke RS Mintohardjo. Ada Pak Oesman Sapta Oedang, ada Ibu Fahira, Pak Sekjen.
Menteri Pendidikan, Anies Baswedan kemarin langsung menengok jenazah Sulistiyo yang selama ini juga menjabat Ketua Umum PGRI.
Menurut Anies, Sulistiyo tak menderita sakit. Dia menjalani treatment Hiperbarik Oksigen (HBO) untuk meningkatkan kebugaran.
"Mereka korban tak ada sakit. Hanya menjalani terapi dalam artian bukan mengobati sakit, tetapi untuk meningkatkan kebugaran dan lain-lain," tutur Anies ditemui di RSAL Mintoharjo.
Anies pun merasa kehilangan atas meninggalnya Sulistyo.
Menurut Anies, dipengujung masa hidupnya, Sulistyo sempat menyampaikan pesan kepada Anies. Ia berharap supaya dunia pendidikan Indonesia dapat lebih baik di kemudian hari.
"Beliau mengatakan pesan terakhirnya titip Indonesia bisa lebih baik," tutur Anies.
Abubabar dan Besan
Suasana duka menyelimuti rumah Irjen Purn Abubakar Nataprawira, Senin petang. Tenda dan kursi dipasang untuk para peziarah yang datang.
Kakak kandung Abubakar yakni Cecep Jumara Nataprawira mengaku syok mendengar kabar adiknya meninggal dunia saat menjalani terapi.
Yang membuat keluarga tersebut lebih syok, lantaran dua korban tewas lainnya yakni Edi Suwandi adalah besan dari Abubakar. Sedangkan dr Dimas, adalah putra kandung Edi Suwandi.
"Jadi Edi Suwandi adalah besan Pak Abubakar. Sementara Dr Dimas adalah anak kandung Edi Suwandi. Dua-duanya memang warga di Pondok Jingga, Bekasi, Jawa Barat," ucap Cecep.
Dari informasi yang diperoleh Cecep, kondisi empat jenazah di ruang Tabung Chamber (Ozon) itu dalam kondisi luka bakar yang cukup parah.