Tito Karnavian Punya Strategi Tangkap Kelompok Santoso
Mantan Kepala Densus 88 ini menilai, yang menjadi akar masalah di Poso karena sebelumnya daerah pascakonflik.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNPT yang baru, Irjen Polisi Tito Karnavian memiliki strategi yang kemungkinan diaplikasikan dalam upaya menangkap kelompok teroris Santoso di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah.
"Yang kita harus lakukan sekarang adalah bagaimana mempertajam dimana posisinya dan kemudian kita memutus supply logistik dan informasi yang ada di daerah perkotaan," ujar Tito di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Mantan Kepala Densus 88 Antiteror ini menilai, yang menjadi akar masalah di Poso karena sebelumnya daerah pascakonflik.
Karena itu, lanjut Tito, ada situasi kebatinan ditengah masyarakat, sehingga perlu adanya pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat.
"Itu daerah pascakonflik, saya hapal betul. Bagaimana situasi kebatinan masyarakat di sana. Perlu ada pendekatan dengan berbagai cara, termasuk pendekatan ekonomi untuk mereka," ucap Tito.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa operasi pengejaran kelompok Santoso dengan sandi Tinombala akan diperpanjang selama 6 bulan kedepan.
Kemarin, dua orang yang tewas dalam baku tembak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (15/3/2016) pagi, diduga merupakan buronan anggota kelompok jaringan teroris yang dipimpin Santoso.
Kontak senjata itu terjadi ketika tim TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016 melakukan patroli sekitar 1 km dari permukiman warga di pegunungan Desa Talabosa, Kecamatan Lore Tengah sekitar pukul 07.30 WITA.