Poros Sumatera Jagokan Epyardi Pimpin PPP
Rencana pelaksanaan Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menyelesaikan persoalan internal ditanggapi positif kader-kader di daerah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sugiyarto
Poros Sumatera Jagokan Epyardi Pimpin PPP
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pelaksanaan Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menyelesaikan persoalan internal ditanggapi positif kader-kader di daerah.
Bahkan, sejumlah DPC sudah menyebut nama-nama potensial yang dinilai layak memimpin parpol berlambang Ka'bah itu.
Ketua DPC PPP Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Yondri Samin menilai sosok Epyardi Asda layak diusung sebagai calon ketua umum.
Alasannya, Epyardi sudah memiliki jam terbang mumpuni di level nasional. Bahkan, lanjutnya, Epyardi juga tidak segan berkorban untuk kemajuan PPP.
"Pak Epyardi layak menjadi ketua umum PPP, menjembatani kedua kubu. Beliau di dapil Sumbar tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap para kader, ini bagus menjadi modal untuk mimpin PPP," kata Yondri kepada wartawan, Jumat (18/3/2016).
Yondri mengatakan pihaknya siap mengomunikasikan dengan DPC-DPC se-Sumatera untuk membentuk Poros Sumatera mendukung Epyardi.
Ia mengaku memiliki jalinan komunikasi DPC lintas provinsi. Yondri pun berharap dalam muktamar nanti menjadi forum islah.
"Saya kira tidaklah sulit mempromosikan Pak Epyardi ke DPW dan DPC se-Indonesia, karena nama dan reputasi beliau banyak dikenal di level nasional," terangnya.
Ketua DPC Kota Bandar Lampung, Lampung Nur Syamsi juga mengapresiasi munculnya nama Epyardi Asda sebagai perwakilan dari Sumatera.
Namun, pihaknya mengingatkan bahwa Epyardi harus lebih sering menjalin komunikasi dengan kader PPP di daerah.
"Saya kira bagus-bagus saja, Pak Epyardi, tinggal komunikasi lebih intens dengan cabang," tutur Nur Syamsi.
Selanjutnya, Nur berharap Muktamar VIII menjadi puncak dari penyelesaian kisruh internal PPP. Bagi dia, siapapun yang terpilih dalam muktamar harus didukung.
"Muktamar harus benar-benar untuk islah yang diikuti oleh semua pihak bertikai," pungkasnya.