Kapolri Anggap Belum Perlu Dilakukan Kajian Kinerja Densus 88
Banyak pihak menyoroti kinerja Densus 88 Mabes Polri pascatewasnya terduga teroris asal Klaten, Siyono.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak menyoroti kinerja Densus 88 Mabes Polri pascatewasnya terduga teroris asal Klaten, Siyono.
Bahkan banyak pula pengamat yang berpendapat perlu dilakukannya kajian bagi Densus 88 karena selama ini sudah sangat berlebihan.
Lalu bagaimana tanggapan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti atas hal tersebut? Menjawab hal itu, menurut Badrodin sementara ini tidak perlu dilakukan kajian.
"Saya pikir tidak. Anggota Densus kan juga tidak mau kehilangan nyawa, tidak mau ambil risiko. Mereka yang sudah menjadi target, melakukan aksi itu memang sudah siap mati. Dari pada ketangkep, dia melawan. Kalau mati dia harapannya bisa masuk surga," tuturnya, Selasa (12/4/2016) di Mabes Polri.
Mengenai evaluasi, menurut Badrodin pihaknya sudah sering melakukan evaluasi berkala pada satuan berlambang burung hantu itu. Termasuk usai peristiwa bom Thamrin, kinerja Densus 88 juga dievaluasi.
"Kalau soal evaluasi ya setiap periode dilakukan evaluasi. Densus sudah melakukan kerjanya dengan baik atau tidak," tambahnya.