Politikus PKB: Orang Baru di Kabinet Belum Tentu Menyelesaikan Persoalan
Cucun Ahmad Stamsurijal menilai bahwa tidak baik jika presiden sering-sering melakukan bongkar pasang menteri
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu perombakan kabinet atau reshuffle kembali menghangat belakangan ini. Meski belum pasti, reshuffle menyita perhatian publik karena partai politik dan para menteri saling klaim memiliki kinerja yang baik.
Menanggapi isu reshuffle, Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cucun Ahmad Stamsurijal menilai bahwa tidak baik jika presiden sering-sering melakukan bongkar pasang menteri. Meski diakuinya reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif dari presiden.
"Tidak baik (presiden) sering-sering reshuffle. Lebih baik diperbaiki kinerja para menteri, karena apabila sebuah kementerian diganti dengan orang baru belum tentu orang baru itu dapat menyelesaikan permasalahan. Jadi lebih baik diperbaiki saja menterinya, bukan diganti," kata Cucun di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Pria yang juga merupakan anggota komisi IV DPR RI itu menuturkan, jika memang reshuffle harus ditempuh, presiden hendaknya berpegang pada kinerja para menteri. Dikatakannya, jangan sampai reshuffle untuk mengakomodir kelompok tertentu.
"Semua ada di tangan presiden. Reshuffle tentu harus berbasis pada kinerja, bukan mengakomodir mereka yang baru merapat pada kekuasaan. Presiden saya kira tahu siapa yang berjuang dari awal," tandasnya.