Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Persembunyiaan Dua Terpidana Kasus Century Belum Terlacak Kejaksaan Agung

Setelah terpidana kasus penggelapan dana nasabah Bank Century, Hartawan Aluwi, berhasil dipulangkan dari Singapura, masih ada dua terpidana yang kasu

Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Persembunyiaan Dua Terpidana Kasus Century Belum Terlacak Kejaksaan Agung
Tribunnews.com/ Valdy Arief
Jaksa Agung Muda Pidana Umum Noor Rachmad 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah terpidana kasus penggelapan dana nasabah Bank Century, Hartawan Aluwi, berhasil dipulangkan dari Singapura, masih ada dua terpidana yang kasus tersebut menikmati udara bebas di negeri orang.

Mereka adalah Anton Tantular dan Hendro Wiyanto.

Keduanya telah menjalani sidang secara inabsensia dengan putusan 14 tahun penjara dan denda sebesar Rp 10 miliar.

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Noor Rachmad mengakui keberadaan Anton dan Hendro masih belum diketahui.

"Sampai hari ini kami belum tahu. Tapi nanti kalau sudah dapat, kami beri tahu," kata Noor Rachmad di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Guna memburu pelaku penggelapan dana nasabah Bank Century yang masih berkeliaran bebas, Jampidum menyebut pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan Interpol melalui Polri.

Berita Rekomendasi

"Karena polisi memiliki komunikasi dengan Interpol, komunikasi internasional, dan juga dengan tim terpadu (Tim Pemburu Koruptor)," katanya.

Terkait Hartawan Aluwi, disebut Noor Rachmad, dapat dipulangkan karena izin tinggalnya di Singapura habis.

"Ini deportasi oleh Pemerintah Singapura, Akhirnya dibawa ke sini," kata Noor Rachmad.

Sebelumnya, terpidana kasus penggelapan dana nasabah itu sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (21/4/2016) malam menggunakan maskapai penerbangan komersial.

Untuk diketahui, kasus Bank Century menjadi perhatian bersama.
Bareskrim sudah menyelesaikan pemberkasan dan penyidikannya terhadap kasus ini.

Dalam melakukan aksinya, Hartawan tidak seorang diri melainkan bersama Robert Tantular dan Anton Tantular.

Mereka mengelola satu perusahaan sekuritas yaitu Antaboga Delta Sekuritas yang legalitasnya tidak diakui.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas