Prabowo: Cita-cita Mau Jadi Panglima TNI Malah Jadi Panglima Tani
Tidak mungkin suatu negara bisa kuat pertahanannya, bila pertaniannya bermasalah.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di acara pelantikan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Ketua Dewan Pembina HKTI, Prabowo Subianto salah menyebutkan jabatan Hari Priyono, yang merupakan Sekjen Kementerian Pertanian.
Tak butuh waktu lama untuk mantan Danjen Kopassus sekaligus Pangkostrad itu untuk menyadari hal tersebut, dan mengubah kesalahannya itu jadi gurauan, yang membuat peserta acara pelantikan pengurus terbahak-bahak.
"Bapak Hari Priyono sekjen kementerian Pertahanan, eh, kementerian Pertanian," kata Prabowo dalam sambutannya di acara yang digelar di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2016).
Kemudian ia menjelaskan bahwa antara pertahanan dan pertanian adalah dua hal yang sangat dekat.
Tidak mungkin suatu negara bisa kuat pertahanannya, bila pertaniannya bermasalah.
"Pertahanan dan pertanian sangat deket, tanpa makan nggak bisa ada pertahanan, slip of the tounge (red: terselip lidah) tapi di bawah sadar," ujarnya yang memancing tawa peserta pelantikan.
Dalam sambutannya itu, ia mengaku sejak aktif sebagai perwira TNI AD ia sudah mengajarkan anak buahnya untuk bertani.
Rencananya ia akan memaksimalkan pertanian di tubuh TNI, bila ia terpilih sebagai Panglima TNI.
"Coba-coba jadi panglima TNI, tapi malaikat saking sibuknya urus pekerjaan urusi manusia, laporan ke atas, akhirnya turun SK (Surat Keputusan), Panglima Tani, di tambah huruf A," ujarnya.
Niatnya mengajari pertanian kepada anak buahnya di TNI, adalah untuk meningkatkan ketahanan. Kata dia apapun yang terjadi, TNI harus tegak berdiri.
"Boleh ekonomi ambruk, tapi TNI tidak boleh ambruk. Boleh tidak ada anggaran, tapi TNI harus tetap bisa makan," ujarnya.