Julian Philip Ungkap Kelompok Abu Sayyaf Menyamar Sebagai Polisi Filipina
Awak speed boat itu pun langsung naik ke atas kapal.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Julian Philip, seorang yang telah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf mengungkapkan detik-detik penyanderaan.
Saat itu Julian Philip bersama dengan awak kapal lainnya sedang melintas di perairan Malaysia, pada tanggal 25 April 2016, pukul 15.20 waktu setempat.
Ditengah perjalanan, Julian melihat ada dua kapal jenis speed boat yang terdeteksi di radar mereka.
Awak speed boat itu pun langsung naik ke atas kapal.
Julian tidak menaruh curiga kepada delapan orang yang naik ke atas kapal tongkang yang membawa batu bara tersebut.
Sebab, kedelapan orang itu menggunakan seragam polisi Filipina.
"Jadi mereka pakai seragam National Police Philipine. Jadi kami anggap sebagai petugas," ucap Julian.
Julian mendeskripsikan orang-orang tersebut berseragam dan membawa senjata lengkap.
Senjata pun beragam, namun mayoritas membawa senjata serbu jenis M14 dan M16.
Tanpa basa-basi, kedelapan orang tersebut langsung memborgol dan mengikat kesepuluh awak kapal tongkang tersebut.
Kami kesepuluh itu langsung disandera di atas dan langsung diingkat. Ada yang diborgol dan diikat," kata Julian yang bertugas sebagai mualim I atau Chief Officer.
Julian dan awak kapal lainnya kemudian memohon kepada para penyandera agar tidak diikat dan diborgol.
Sebagai konsekuensinya, mereka akan bekerjasama dengan para penyandera.
"Setelah itu kita mohon sama mereka agar supaya kita jangan diikat karena kita tidak akan lawan. Kita akan ikuti apa kemauan mereka. Di situ mereka setuju dan kita dilepaskan dari ikatan dan borgol," kata Julian.