Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Formappi Menilai Novanto tak Layak Menjadi Bakal Calon Ketua Umum Golkar

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai Novanto tidak layak menjadi bakal calon ketua umum.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Formappi Menilai Novanto tak Layak Menjadi Bakal Calon Ketua Umum Golkar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto menjawab pertanyaan wartawan usai memberikan keterangan kepada Jampidsus di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Setya Novanto dimintai keterangannya oleh Jampidsus terkait dugaan pemufakatan jahat dalam reksman pencatutan nama Presiden. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

KETUA Fraksi Partai Golkar Setya Novanto dinyatakan lolos sebagai bakal calon ketua umum di Munaslub Golkar.

Menanggapi hal tersebut Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai Novanto tidak layak menjadi bakal calon ketua umum.

Apalagi bila terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum). Alasannya, Novanto merupakan sosok yang sudah diputuskan tercela dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

"Yang saya tahu, Golkar itu punya kriteria PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas dan tak tercela). Dari kriteria itu, saya menilai Novanto tidak layak karena sudah pernah dinilai tercela," kata Peneliti Formappi Lusius Karus.

Lusius menuturkan Novanto melakukan perbuatan tercela dalam kasus 'Papa Minta Saham' ke PT Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kasus ini pun sudah disidangkan oleh MKD yang menyebabkan Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR.

"Fakta seperti itu mau dilupakan begitu saja oleh Golkar yang merupakan partai besar dengan sejarah yang panjang? Apakah itu tidak perlu dipertimbangkan? Kalau tidak dipertimbangkan, bagaimana ketentuan PDLT itu?" tanya Lusius.

BERITA REKOMENDASI

Bila Novanto terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, Lusius pesimis mantan Ketua DPR itu akan mampu membangkitkan suara partai berlambang pohon beringin itu.

Pasalnya, kasus 'Papa Minta Saham' akan tetap diingat rakyat. Hal itu berpengaruh pada perolehan suara Golkar pada Pemilu 2019 nanti.

"Golkar harus dipimpin figur bersih supaya bisa bangkit. Kalau tidak, Golkar akan ditinggalkan rakyat," tegasnya. (fer/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas