Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumor Setya Novanto Didukung Istana, Bamsoet: Kok, Enggak Kapok Jual Nama Presiden

Politikus Golkar Bambang Soesatyo membantah rumor Menkopolhukkam Luhut Pandjaitan memberikan dukungan kepada Setya Novanto.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Rumor Setya Novanto Didukung Istana, Bamsoet: Kok, Enggak Kapok Jual Nama Presiden
TRIBUNNEWS.COM/Ferdinand Waskita
Bambang Soesatyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar Bambang Soesatyo membantah rumor Menkopolhukkam Luhut Panjaitan memberikan dukungan kepada Setya Novanto.

Bambang merupakan anggota tim sukses calon ketua umum Ade Komarudin di Munaslub Golkar.

"Soal isu Luhut yang bilang Presiden dukung SN (Setya Novanto) itu tidak benar dan ngawur," kata Bambang melalui pesan singkat, Senin (9/5/2016).

Menurutnya, rumor tersebut hanya klaim para pendukung Setya Novanto saja.

Ketua Komisi III DPR itu sudah mengecek rumor tersebut.

"Jadi, lagi-lagi nama presiden dijual seperti kasus 'papa minta saham'. Saya justru heran. Kok enggak kapok-kapok ya jual nama presiden," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia meminta pihak istana bersuara mengenai rumor menjelang Munaslub Golkar.

Rumor tersebut berkaitan dengan pihak istana mendukung Setya Novanto dalam Munaslub Golkar.

"Dalam seminggu ini banyak beredar rumor bahwa munas sudah tinggal ketok palu seorang kandidat sudah dapat restu dari istana yang berkembang isunya Pak Setya Novanto," kata Doli dalam peluncuran 'Mengembalikan Golkar ke Hati Rakyat' di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (8/5/2016).

Ketika ditanyakan awal rumor itu berkembang, Doli mengaku tak mengetahuinya.

Tapi, ia yakin ada yang menghembuskannya.

Apalagi, Setya Novanto dikaitkan dekat dengan seorang menteri yang duduk di Kabinet Kerja Jokowi-JK.

"Saya enggak paham, itu kan dikaitkan satu menteri di kabinet jadi ada hubungan baik antara Pak Setya Novanto dengan salah satu menteri di kabinet konon katanya menteri itu dekat dengan pak presiden, maka dengan pembicaraan diantara mereka kemudian pak presiden merestui," ungkap Doli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas