TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid mengatakan pihaknya menyiapkan pelatihan kepada TKI yang kena Pemutusan Hubungan Kerja oleh Perusahaan Bin Ladin Group di Arab Saudi.

"Sebagian sudah kami latih untuk wirausaha di sini," ujar Nusron di halaman Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Nusron mengatakan, tidak semua TKI yang menerima PHK tersebut menerima pelatihan kewirausahaan.

Ada sejumlah TKI lainnya sudah bekerja lagi di luar negeri.

Terkait asuransi, Nusron mengatakan pihaknya tengah memperjuangkan agar para TKI yang di-PHK mendapatkannya.

"Dalam klausulnya, memang kalau korban PHK karena kebijakna Pemerintah (Saudi), itu asuransi tidak mau klaim. Oleh karena itu kita sedang berjuang ini, supaya asuransi tetap mau klaim kendati itu adalah kebijakan Pemerintah setempat," kata Nusron.

Nusron mengatakan, saat ini sudah ada tiga pihak asuransi yang telah membayarkan klaim yang diajukan para TKI tersebut.

"Kan ada tiga konsorsium. Mitra, Jasindo dan Astino. Yang paling banyak membayar adalah konsorsium Mitra. Tapi ini pada akhirnya akan dibayar semua. Hanya masalah melengkapi dokumen, surat keterangan dari kedutaan bahwa dia benar-benar di-PHK," ucap Nusron.