Isu 'Papa Minta Ketum' Upaya Kubu Novanto Tarik Dukungan
Pesan itu menyebutkan Luhut tegas-tegas mendukung eks Ketua DPR itu atas nama Presiden Jokowi.
Editor: Hendra Gunawan
tan nama Jokowi juga bisa membuat Presiden marah. “Presiden sama sekali tidak berpihak. Malah marah kalau dikatakan begitu,” kata bekas Ketua Umum Golkar itu.
Luhut Pandjaitan memang sudah dikenal dekat dengan Setya Novanto.
Dalam kasus rekaman “lobi belakang” PT Freeport, Setya menyebut Luhut sebagai orang yang bisa “dipakai” untuk melobi Presiden demi memperpanjang kontrak gergasi pertambangan asal Amerika Serikat itu di Indonesia. Dalam rekaman itu yang dikenal dengan kasus “Papa Minta Saham” itu, Setya juga mencatut nama Presiden Jokowi.
Artinya, ini kali kedua Setya ‘mencatut’ nama Jokowi. Pencatutan ini bisa merugikan nama baik Presiden. Sebab, di antara calon lain, menurut pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, Setya adalah calon yang menanggung beban moral paling berat.
Selain sengkarut “Papa Minta Saham”, Setya disebut-sebut terlibat dalam sejumlah kasus, seperti korupsi proyek PON di Riau dan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik.
“Saya kira DPD I dan DPD II Golkar belum tentu mudah memaafkan semua beban moral itu,” kata Pangi.